KORMI Garut Buka Resmi Forkab III Tahun 2024, Ketua GSM Berharap Cabor Ketapel Mendunia

FOKUS2,107 views

“Konteks kegiatan hari ini adalah silaturahmi, bahagia dan orientasi prestasi dan rekreasi, itu yang paling dominan, sehingga di situlah mudah-mudahan kesehatan mereka juga terjaga,” ujar Nurdin.

Ketua KORMI Kabupaten Garut, Diah Kurniasari Rudy Gunawan, menjelaskan bahwa Forkab merupakan agenda tahunan yang rutin diselenggarakan. Tahun ini, Forkab digelar juga dalam rangka memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-41 Tahun 2024.

Atlet Cabang Olahraga Tradisional Ketapel.

FORKAB III Kabupaten Garut mempertandingkan enam cabang olahraga tradisional, yaitu Ketapel, Sumpitan, Hadang, Egrang, Tarumpah Panjang, dan Dagongan, serta satu cabang olahraga tambahan yakni Senam KORMI. Ajang ini diikuti oleh sekitar 1.500 peserta, terbagi dalam dua kategori, yaitu kelompok Sekolah Dasar (SD) dan umum.

Diah menekankan pentingnya memperkenalkan olahraga tradisional kepada anak-anak, terutama siswa SD.

Para atlet Cabor Ketapel memulai pertandingan di SOR RAA Adjiwijaya.

“Olahraga tradisional ini harus kita perkenalkan kepada anak-anak kita, khususnya anak-anak SD,” tutur Diah.

Sebanyak 42 kecamatan di Kabupaten Garut berpartisipasi dalam Forkab III 2024, meskipun tidak semua cabang olahraga diikuti oleh seluruh kecamatan.

“Misalnya, untuk Ketapel hanya diikuti oleh 23 kecamatan. Kesiapan tiap-tiap kecamatan berbeda, mudah-mudahan tahun depan kecamatan lain siap berlatih,” ungkap Ketua KORMI Kabupaten Garut.

Diah menambahkan, Forkab III menjadi ajang yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mengokohkan ikatan sosial serta melestarikan warisan budaya tradisional di Kabupaten Garut.

Ketua Klub GSM, Tanos Yusuf Kibar.

Sementara, salah seorang peserta Ketapel dari Kecamatan Karangpawitan yang juga Ketua Klub Garut Slingshot Maniac (GSM), Tanos Yusuf Kibar atau akrab dipanggil Ceng Ceng menuturkan, kegiatan KORMI ini sekaligus mencari bibit atlet Ketapel yang dipertandingkan sekaligus wujud dari sosialisasi, edukasi, gathering slingshot dan sebagai ajang silaturahmi antara komunitas pecinta olahraga ketapel.

“Tadi pagi setelah pembukaan langsung digelar pertandingan. Kategori tradisional udah beres, sekarang lagi berjalan kategori modern. Pada Forkab III ini kami ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa ketapel yang dulu sewaktu kita kecil, kita gunakan untuk bermain bisa menjadi sarana olahraga yang saat ini di perlombakan di tingkat kota/Kabupaten, Provinsi, tingkat Nasional bahkan dunia,” kata Ceng Ceng saat dikonfirmasi, Kamis (12/09/2022).

Sekretaris GSM, Oki,  selain atlet Cabor Ketapel, dirinya juga penyuplai alat-alat ketapel ke luar negeri.

Ketapel yang dulu hanya digunakan bermain tembak sasaran, kata dia, kini menjadi sarana olahraga masyarakat untuk aktualisasi diri. Bahkan di acara tersebut juga dipamerkan ketapel modern dari berbagai jenis dan bahan.

“Kita ingin bahwasanya dicintai dan dikenal masyarakat tidak hanya di masyarakat umum tapi kita akan sosialisasikan baik kepada murid-murid sekolah dasar, SMP sehingga ke depan ketapel di Kabupaten Garut mempunyai bibit-bibit unggul yang bisa kita tampilkan dan mempunyai kemampuan berbicara di tingkat nasional,” terang Ceng Ceng, yang juga petugas sebagai Satuan Pengamanan (Satpam) di DPMD Kabupaten Garut.

Ceng Ceng berharap, kedepannya bersama Forum Silatirahmi Pecinta Ketapel (Forspek) Kabupaten Garut ingin sering menggelar lomba ketapel dan kedepannya akan berusaha agar bisa tampil dipertandingan ketapel dalam Festival Olahraga Nasional (Fornas) ataupun Festival Olahraga Daerah (Forda).

Ketapel hasil karya Oki kerap dipesan oleh atlet ketapel dari mancanegara.

“Dengan sering dipertandingkannya ketapel kita menargetkan olahraga yang diminati kalangan milenial hingga orang tua tersebut bisa mendunia melalui atlet andalannya,” tandasnya.

Ketua Klub GSM ini menjelaskan, perlengkapan yang digunakan dalam cabang Ketapel FORKAB III ini adalah Ketapel jenis Over The Top (OTT), mempunyai tinggi 13 cm, lebar ketapel 9 centimeter dengan panjang dan ketebalan karet far band atau tube disesuaikan dengan kenyamanan pemain.

“Peluru atau amunisi yang digunakan adalah gotri (bola baja/steelball) dengan ukuran 7 milimeter (kelas modern), target yang digunakan adalah multi knokdown dengan jarak target 10 meter. Adapun sistem perlombaan menggunakan sistem Ranking dengan akumulasi nilai tertinggi. Babak penyisihan, di ambil 16, 8, 4 besar, system penilaian akumulasi point dari mulai penyisiahan sampai 4 besar,” pungkasnya.**(Gie)