Pospeda Garut Raih Prestasi di Jawa Barat Hanya Disuruh Baris di Apel Pagi Setda Tanpa Ucapan, Ketua Aceng Beton : Ini Maksudnya Apa?

FOKUS5,608 views

“Alhamdulillah para atlet meraih medali emas dan perunggu. Tadinya Garut berada di urutan nomor satu dari belakang ke 24 kalau enggak ke 22, itu Garut. Di tahun ini 2024 Alhamdulillah kita masuk di nominasi empat besar,” ujar Aceng kepada hariangarutnews.com, Senin (09/09/2024).

Para santri dan asatidz yang mengantar kata Aceng, penuh dengan sukacita dengan perolehan prestasi di tahun 2024 saat ini. Dimana juara satu oleh Sukabumi, kedua Cianjur, ketiga Bogor dan keempat Kabupaten Garut.

“Kita diundang oleh Pemda, sebelumnya kita pertemuan dengan Pak Sekda untuk melaporkan hasil dari kegiatan Pospeda di Sukabumi. Pak Sekda sangat apresiasi sekali, luar biasa beliau. Selanjutnya kata Pak Sekda kita akan dihadirkan di apel dalam momen Hari Olahraga Nasional (Haornas) hari ini. Alhamdulillah, dari jam enam pagi para atlet dari masing-masing pondok pesantren hadir di Pemda berseragam lengkap, dan seragam yang dipakai ini hasil inisiatif Pengurus Pospeda,” ungkap Aceng.

Saat undangan apel di lapangan Setda, lanjut Aceng, para atlet Pospeda Garut berbaris rapih paling depan karena menunggu akan mendapatkan ucapan apresiasi dari Pj Bupati Garut, Barnas Adjidin.

“Gak tahu protokolnya lupa, gak tahu sengaja atau pingin tahu santri Garut marahnya kayak apa. Yang jelas saya sudah japri, Pak Pj Bupati tujuannya apa, kita dihadirkan tapi tidak diberikan ucapan apresiasi apalagi bentuk perhatian lebih kepada para santri yang telah meraih prestasi ini. Ya kalau kita mah tak gila hormat, timbulah rasa tak enak di hati, dan gak enak didengar telinga,” beber Aceng, mengungkapkan kekesalannya.

Aceng sangat menyayangkan dengan kejadian ini, dan banyak timbul pertanyaan apakah para santri dan pondok pesantren ini tidak berjasa untuk Indonesia dan khususnya di Kabupaten Garut.

“Saya berpikir Pj Bupati Garut ini orang Indonesia atau bukan. Pemerintah Kabupaten Garut ini berpihak kemana, saya kan bingung,” cetus Aceng.

Ketua Pospeda Kabupaten Garut bersama pengurus.

Aceng berharap, dalam hal ini pemerintah daerah punya rasa hati nurani, karena banyak jasa yang telah dilakukan para santri dan asatidz di pondok pesantren. Mulai dari belajar mengaji, beribadah dan pendidikan budi pekerti.

“Berdampinganlah antara agama dan kedinasan itu harus seimbang. Sebagaimana diungkapkan dalam Al Qur’an, kita itu harus bersatu. Kalau begini kejadiannya, memisahkan diri sepertinya,” ucapnya.

Lebih lanjut Aceng menjelaskan, Pospeda ini kegiatan olahraga antar pondok pesantren, dan ini akan diwadahi dengan Komite Olahraga dan Seni Pondok Pesantren Indonesia (KOSPI) Kabupaten Garut. KOSPI ini kata Aceng, saat ini sedang pembahasan AD ART untuk keorganisasian, yang nantinya akan ada struktur kepengurusan mulai dari tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota.

“Hari ini Garut akan mulai pertama, apalagi Garut terkenal dengan kota santri. Maka dari itu, kita akan susun dan kita akan minta kepada DPRD untuk audien tentang wadah daripada kegiatan Pospeda kegiatan santri itu. Biar potensi santri ini tidak selalu di jual atau di bon, kayak kemarin di Sukabumi, kita bertanding itu dengan orang Garut lagi. Banyak atlet Garut yang di bon oleh kabupaten lain. Saya rasa pemerintah daerah harus turun berperan untuk masalah ini,” pungkasnya. (*)