HARIANGARUTNEWS.COM- Menghadapi rechecking pada Lomba 10 Program Pokok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Tingkat Provisi Jawa Barat Pemerintah Kabupaten Garut menggelar Rapat Koordinasi, dipimpin langsung Penjabat (Pj) Bupati Garut, Barnas Adjidin di Ruang Rapat Sekretariat Daerah Kabupaten Garut, Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Senin (09/09/2024).
Pj. Bupati menekankan pentingnya persiapan yang matang untuk meraih hasil terbaik dalam lomba ini, termasuk menentukan peran, tugas, dan tanggung jawab yang jelas. Untuk mendapatkan penilaian yang terbaik, diperlukan persiapan yang matang, mulai dari bagaimana, siapa, dan apa yang harus dilakukan. Sarana prasarana juga harus disiapkan guna mendapatkan nilai yang terbaik.
Ia menyebutkan bahwa keterlibatan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pendukung, seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, dan Dinas Sosial, sangat diperlukan. Barnas berharap sinergi antar semua pihak dapat membawa Garut meraih prestasi terbaik.
“Intinya semuanya itu adalah untuk Garut, semuanya bisa dilakukan dengan baik apabila ada kerja sama yang baik dari semua yang punya kepentingan dengan penilaian. Paling tidak Desa Wanajaya harus mempersiapkan untuk menjadi kampung unggulan dan unggul di era digitalisasi,” ucapnya.
Di sisi lain, kata Barnas, adanya perlombaan ini juga diharapkan desa dapat menjadi lebih maju lagi dan bisa memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.
“Desa Wanajaya itu ditetapkan oleh pemerintah provinsi menjadi nominasi dalam lima terbaik desa untuk sepuluh program PKK. Nah akan ada penilaian dari lima itu mana yang terbaik. Untuk bisa dinilai itu ada persiapan, kesiapan bagaimana, siapa, apa berbuat apa lalu sarana prasarana yang harus disiapkan mana saja terus dinas pendukungnya siapa karena disitu ada literasi baca,” ungkap Barnas.
Lalu kemudian, kata Pj. Bupati, untuk literasi sekolah tidak bisa kepada camat atau kades, yang memerintahkan harus Kepala Dinas Pendidikan. Terus untuk kesehatan yang memerintah harus Kadis Kesehatan kira-kira itu. Terus untuk bantuan lansia pasti kedinas sosial.
“Jadi intinya semua itu untuk Garut, semuanya bisa dilakukan dengan baik apabila ada kerja sama yang baik dari semua yang punya kepentingan dengan penilaian, mudah-mudahan dengan persiapan yang baik tentu kalau perlombaan itu ada yang menang ada yang kalah, tapi meski kalah kita sudah melakukan yang terbaik. Yang jelas bahwa ada kegiatan di desa itu untuk menjadi lebih maju lagi, memberikan layanan yang terbaik,” pungkas Pj. Bupati Garut.
Sementara, Kepala Desa Wanajaya, Iip Firman Nurdin, yang hadir dalam rapat tersebut, memaparkan bahwa desanya telah melakukan berbagai persiapan untuk menghadapi rechecking yang dijadwalkan pada 26 September mendatang.
“Persiapan sejauh ini mungkin beberapa kaitan infrastruktur dan sarana prasarana untuk recheking tadi sudah disiapkan, dan alhamdulilah kita untuk penilaiannya ada beberapa, ada tiga kriteria salah satunya Pokja 1, 2, dan 3,” ucapnya.
Iip juga mengungkapkan keberhasilan desanya yang sebelumnya meraih penghargaan sebagai Desa Ramah dan Layak Anak dari Komisi Perlindungan Anak KPAI Jawa Barat. Prestasi ini diharapkan menjadi nilai tambah dalam lomba, terutama dalam kategori Pokja Paaredi Cekas (Pola Asuh Anak dan Remaja Era Digital Cegah Kekerasan).
Selain itu, Iip merencanakan pembangunan kampung unggulan dengan penerapan pola hidup bersih dan pemasangan CCTV di beberapa titik untuk monitoring aktivitas masyarakat. Pihaknya berharap dukungan dari Diskominfo Garut terkait koneksi internet, dan nantinya pos kamling digital akan di-launching-kan untuk pengawasan dan pemberian sanksi sosial bagi masyarakat yang melanggar aturan.
“Termasuk mungkin ketika ada yang jalan, lewat, ataupun pola hidup masyarakat yang membuang sampah sembarangan akan ada sanksi sosial disitu, jadi fotonya akan ditempel,” tandasnya. (*)