HARIANGARUTNEWS.COM – Diduga over dosis minuman oplosan Alkohol 70% plus obat-obatan, beberapa remaja di Kecamatan Peundeuy Kabupaten Garut, meninggal dunia dan beberapa dilarikan ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pertolongan medis pada Jum’at (30/08/2024) lalu.
Kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, dr Hj Leli Yuliani dalam laporannya menyampaikan, menindaklanjuti laporan dari UPT Puskesmas Peundeuy mengenai kasus dugaan overdosis alkohol 70% yang dicampur dengan obat-obatan dan mengakibatkan beberapa korban meninggal dunia.
Leli menjelaskan kronologi kejadian, bahwa pada hari Jum’at, tanggal 30 Agustus 2024, sekitar pukul 15.00 WIB, di rumah Ny. Iroh, Kampung Pamegatan, Desa Peundeuy, Kecamatan Peundeuy, Kabupaten Garut, beberapa warga mengkonsumsi alkohol 70% yang dicampur dengan air minum serta obat alprazolam yang diperoleh dari seseorang berinisial A, dan alkohol 70% tersebut dibeli dari online shop sebanyak 5 liter.
Saat ini lanjut Leli, korban terindentifikasi diantaranya, DA (16), pelajar SMK, meninggal dunia di klinik Singajaya. AA (22) meninggal dunia di Puskesmas Peundeuy. PN (16), pelajar SMK, meninggal dunia di tempat kejadian.
Kemudian RYI (17) pelajar SMK, MF (19), RM (17) pelajar SMK, IU (16), masih dalam perawatan di Puskesmas Peundeuy. MF (19) dalam perawatan di Puskesmas Peundeuy. Sementara, W (19) dan AA (19) bersama orangtuanya.
“Tindakan yang telah dilakukan, tim medis Puskesmas Peundeuy telah memberikan perawatan medis kepada korban yang masih hidup. Koordinasi dilakukan dengan pihak kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut terkait asal-usul alkohol 70% dan obat-obatan yang dikonsumsi korban,” papar Leli.
Leli menegaskan, perlu segera dilakukan penyelidikan dan tindakan hukum terhadap pemasok alkohol dan obat-obatan terlarang yang dikonsumsi oleh para korban. Meningkatkan pengawasan penjualan obat-obatan dan bahan berbahaya secara online maupun offline. Melakukan kampanye edukasi terkait bahaya konsumsi alkohol oplosan di kalangan masyarakat, khususnya remaja. Penguatan kerja sama lintas sektor, termasuk kesehatan, pendidikan, dan keamanan, untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. (*)