“Kumpulan menjadi wadah BTPN Syariah dalam memberdayakan dan mendampingi masyarakat inklusi, sehingga mampu membangun empat perilaku unggul, yakni Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu (BDKS),” ungkap Kepala Pembiayaan Kabupaten Garut BTPN Syariah, Haryanto Nugroho saat membahas profil dan model bisnis, serta peran Community Officer BTPN Syariah dalam mendampingi masyarakat inklusi bersama Jurnalis Garut di Ballroom Hotel Santika, Jalan Cipanas Baru, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Kamis (22/08/2024).
Salah seorang nasabah BTPN Syariah yang telah bergabung sejak tahun 2014, Ida Holida Safitri, warga Kelurahan Sukanegla, Kecamatan Garut Kota, dirinya mengaku telah berhasil dan mampu mengembangkan usahanya setelah bergabung dengan BTPN Syariah tersebut, bahkan menjadi inspirasi bagi lingkungan sekitar.
“Saya mendapatkan manfaat luar biasa dengan adanya kumpulan karena tidak merasa berjuang sendiri, tapi bersama-sama dan saling menginspirasi satu sama lain. Jadi, tidak hanya tahu cara mengelola keuangan agar dapat mengangsur tepat waktu, tapi juga mendapatkan ilmu-ilmu yang saya tidak pernah dapatkan sebelumnya dan itu sangat membantu saya untuk menjadi seperti sekarang ini,” tutur Ida.
Oleh karena itu, ia meminta kepada aparat setempat untuk selalu mendukung program BTPN Syariah di Garut Kota. Pasalnya, dirinya dan nasabah lain membutuhkan pendampingan BTPN Syariah.
“Kalau bisa pemerintah mendukung BTPN Syariah, jika ada LSM yang menghambat mohon dibantu karena kami juga membutuhkan BTPN Syariah sebagai bank resmi yang melayani dan mendampingi sesuai kebutuhan kami,” tandas Ida.
Dalam kesempatan yang sama, Camat Garut Kota, Rena Sudrajat mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh BTPN Syariah dalam memberikan akses pembiayaan dan memberdayakan masyarakat inklusi melalui kumpulan. Ia
mengakui bahwa pendampingan yang rutin dilakukan BTPN Syariah mampu mendorong perekonomian warga dan membantu ibu-ibu nasabah memiliki kehidupan yang lebih berarti.
“Kami menyambut baik BTPN Syariah. Upaya BTPN Syariah dalam memberdayakan masyarakat inklusi turut membantu meringankan beban kami dalam mengentaskan kemiskinan. BTPN Syariah tidak hanya memberikan pembiayaan, tetapi juga berbagai pelatihan seperti mengelola keuangan. Dengan demikian, ibu-ibu nasabah lebih berdaya dan pandai dalam mengelola keuangan, salah satunya seperti Ibu Ida,” ujar Camat Garut Kota.
Rena menilai pendampingan BTPN Syariah sudah tepat karena dilakukan dengan kumpulan setiap dua minggu sekali. Menurutnya, BTPN Syariah kumpulan tersebut dapat saling memotivasi satu nasabah dengan nasabah lainnya untuk terus tumbuh.
“Pendampingan BTPN Syariah dilakukan melalui kelompok, hal ini dapat memotivasi antar satu nasabah dengan nasabah lainnya. Cara BTPN Syariah ini luar biasa,” ungkap Rena.
Tak hanya itu, imbuhnya, kemudahan yang diberikan BTPN Syariah untuk ibu-ibu dalam mendapatkan pembiayaan modal usaha membantu masyarakat segmen masyarakat inklusi di Kabupaten Garut untuk lebih berdaya dan memiliki kehidupan yang lebih baik.
“Persyaratan yang diberikan oleh BTPN Syariah tidak rumit. Dengan demikian, kehadiran BTPN Syariah memberikan solusi bagi masyarakat inklusi,” cetus Rena.
Ia pun mengimbau warga Garut untuk lebih rajin hadir di kumpulan dan membayar angsuran tepat waktu. Rena juga berharap lebih banyak lagi warga di Garut yang mendapatkan pendampingan dan pelayanan langsung dari BTPN Syariah.
“Alhamdulillah BTPN Syariah sebagai bank resmi sudah masuk ke wilayah Kecamatan Garut Kota. Semoga bisa lebih banyak lagi warga yang menjadi nasabah dan mendapatkan pendampingan dari BTPN Syariah,” pungkas Camat Garut Kota.
Sementara, Corporate & Marketing Communication Head, Ainul Yaqin mengatakan, BTPN Syariah merupakan satu-satunya Bank Syariah yang fokus memberdayakan masyarakat inklusi. Di sini, kata Dia, BTPN Syariah memberikan akses keuangan dengan menyediakan layanan perbankan yang tepat dan adaptif, dan juga akses pengetahuan dengan memberikan program pemberdayaan yang berguna untuk mengembangkan usaha dan mencapai kehidupan yang lebih berarti.
“Bahwa yang terpenting dalam proses bisnis BTPN Syariah adalah membangun perilaku unggul nasabah segmen ultra mikro, yaitu BDKS; Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu atau Solidaritas. Solidaritas tersebut akan terbangun menjadi daya tahan yang baik untuk menghadapi apapun kondisi komunitas secara bersama-sama. Dan semangat tentunya semakin tajam dengan meningkatnya kehadiran nasabah di kumpulan. Dengan demikian, hadir di kumpulan adalah sebuah keharusan untuk mendapatkan semua akses yang diberikan oleh BTPN Syariah,” jelas Ainul.
Sebagai informasi, hingga semester I 2024, BTPN Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp170 miliar kepada lebih dari 29 ribu nasabah di Kabupaten Garut, Jawa Barat. (*)