Dengan kerja keras dan ketekunan, Ida tak hanya mampu mencetak omzet hingga Rp140 juta per bulan,
melainkan juga menciptakan lapangan kerja bagi warga sekitar. Saat ini, Ida memiliki 11 karyawan yang membantunya dalam memproduksi kerupuk cuankie. Bertumbuhnya Ida sebagai nasabah inspiratif tak lepas dari pendampingan yang diberikan oleh
#bankirpemberdaya saat kumpulan.
“Saya mendapatkan manfaat dengan adanya kumpulan karena tidak merasa
berjuang sendiri, tapi bersama-sama dan saling menginspirasi satu sama lain. Jadi, bukan hanya tahu cara mengelola keuangan agar dapat mengangsur tepat waktu, tapi juga mendapatkan pengetahuan dan pendampingan,” tutur Ida dalam media briefing di Ballroom Hotel Santika, Jalan Cipanas Baru, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Kamis (22/08/2024).

Melihat perkembangan Ida dalam 10 tahun terakhir membuat sang suami, Ajang, mengaku bangga. Bukan hanya karena usaha dan kepribadian istrinya yang terus tumbuh, melainkan juga karena sang istri dapat berdampak bagi banyak orang.
“Lebih bangganya lagi, istri saya tidak hanya mampu mengembangkan bisnis, namun juga dapat menginspirasi
warga sekitar dan membuka lapangan pekerjaan,” tutur Ajang.
Tak hanya itu, ia merasa sang istri juga lebih pintar mengelola keuangan dan disiplin dalam mengatur rumah tangga. Menurutnya, ini semua tak lepas dari empat sikap unggul BDKS yang selalu diajarkan oleh petugas lapangan (Community Officer/CO) BTPN Syariah dalam kumpulan setiap dua minggu sekali.
“Saya bangga sekali memiliki istri yang pintar dan berdaya. Oleh karena itu, saya percaya bahwa istri juga akan
menjaga keluarga lebih baik dan lebih pintar lagi,” jelas Ajang.
Maka dari itu, ia mendukung penuh sang istri mengikuti kumpulan rutin BTPN Syariah setiap dua minggu sekali. Ia
juga berharap lebih banyak ibu-ibu lain yang tumbuh, lebih berdaya, dan berdampak tidak hanya untuk diri sendiri, melainkan juga keluarga dan masyarakat sekitar.
“Saya mendukung istri untuk kumpulan BTPN Syariah dan semoga suami-suami nasabah atau masyarakat inklusi lain juga mendukung sang istri, karena saya melihat sendiri manfaat dari kegiatan tersebut,” bebernya.
Dalam kesempatannya, Kepala Pembiayaan Area BTPN Syariah Kabupaten Garut, Haryanto Nugroho menuturkan, kumpulan merupakan wadah bagi BTPN Syariah mendampingi masyarakat inklusi dengan memberikan akses keuangan berupa layanan perbankan serta akses pengetahuan dengan berbagai program pelatihan dan
pendampingan.
“Kumpulan menjadi wadah BTPN Syariah dalam memberdayakan dan mendampingi masyarakat inklusi, yaitu ibu-ibu di Garut, sehingga mampu membangun empat perilaku unggul, yakni Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu (BDKS),” ungkap Haryanto Nugroho.
Kumpulan juga, lanjut Haryanto, membuat hubungan ibu-ibu nasabah lebih solid dan kekeluargaan, sehingga saling mendukung satu sama lain dalam membangun usaha dan menggapai impian.
“Kehadiran nasabah dalam kumpulan menjadi sangat penting untuk memastikan nasabah mendapatkan proses pelatihan dan pendampingan dengan optimal serta manfaat berjenjang untuk mewujudkan hidup yang lebih berarti,” pungkasnya. (*)