Aipda Dedi langsung mengintrogasi terdakwa JN yang pada saat itu terdakwa JN sedang berada di Polsek Kadungora tersangkut kasus dalam perkara lain.
“Setelahnya saya ke Polsek Kadungora lalu bertemu dengan terdakwa JN, JN langsung nangis dan sujud kepada saya untuk minta maaf karena sudah mengulangi lagi perbuatan yang sifatnya melanggar hukum,” kata Dedi, Rabu (14/08/2024) di Pengadilan Negeri Garut sebelum pelaksanaan sidang.
“Ini sidang perdana, agenda mendengarkan keterangan saksi, saya juga harus jadi saksi,” tukas Dedi.
Dedi menerangkan, terdakwa JN saat bertemu dirinya menangis dan sujud minta maaf, karena JN ini baru pulang dari Lapas Subang. Setelah mendengar JN baru pulang dari Lapas Subang, Dedi kerap memberikan peringatan dengan datang kerumahnya agar JN tak mengulangi kesalahannya.
“Saya sering sarankan untuk mencari pekerjaan yang halal supaya barokah, eh.., sekarang malah ngulangi lagi,” ucap Dedi.
Mengenai rekaman video CCTV, Aipda Dedi memperlihatkan video tersebut kepada JN, belum ditanya apa-apa, JN langsung mengakui bahwa itu perbuatannya. JN mengaku mencuri dua unit sepeda sebagaimana dalam video CCTV.
“Untuk memastikan lagi, saya langsung tanya, dan dijawab betul bahwa itu adalah dirinya saat mencuri sepeda di rumah milik orang lain yang ada di daerah Simpang Lima Tarogong. Saya jadi saksi karena sebelumnya pernah di BAP di Polsek Tarogong Kidul,” beber Dedi.
Sementara itu, di tempat yang sama, Wildan selaku korban atau pemilik sepeda yang pekerjaannya salah seorang guru di sekolah SMA yang ada di Garut, sangat bersyukur kasus ini bisa terungkap. Ia berharap, supaya ada efek jera bagi pelaku. Wildan menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak kepolisian yang telah bisa mengungkap kasus tersebut.
“Berkat bantuan kepolisian atau Bhabinkamtibmas Bapak Dedi, kasus ini bisa terungkap, sekali lagi saya ucapkan terima kasih banyak kepada pihak kepolisian,” tutur Wildan.
Aipda Dedi Supriatna sangat mengapresiasi kepada Wildan, karena dengan adanya medsos di era digital sekarang ini. Menurutnya, melalui medsos semua orang bisa melaporkan. Seperti kasus hilangnya sepeda milik Wildan, bisa terungkap karena hasil rekaman CCTV-nya dimasukan ke medsos,
“Jadi semua orang bisa menyelidiki bisa ikut membantu,” pungkasnya Dedi. (Ndy)