HARIANGARUTNEWS.COM – Kamis (08/08/2024), bertempat di Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga, Jalan Merdeka, Desa Jayaraga, Kecamatan Tarogong Kidul, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Garut, Drs. Ade Hendarsyah MM, melepas atlet Memanah Diatas Kuda (Horse Back Archery), Zavierre Fachrie EG yang akan berlaga mengikuti perlombaan Liga Memanah Berkuda Indonesia SERI 2 Tahun 2024 di Bandi Stable, Kota Serang, Provinsi Banten.
Dalam pertemuannya, Kadispora Garut menyampaikan apresiasi yang tinggi dan rasa bangga terhadap prestasi atlet yang duduk di Kelas XI SMAN 1 Garut tersebut. Ia mengaku bangga dengan pencapaian Zavierre yang telah menunjukkan kemampuan luar biasa dalam cabang olahraga yang menurutnya kompleks ini.
“Kita harus bangga dengan pencapaian Zavierre yang telah menunjukkan kemampuan luar biasa dalam cabang olahraga yang kompleks ini. Menggabungkan berkuda dan panahan bukanlah hal yang mudah, namun Zavierre berhasil melakukannya dengan sangat baik. Prestasinya tidak hanya mengharumkan nama pribadi, tetapi juga nama bangsa di tingkat internasional,” ungkap Ade Hendarsyah.
Kadispora mengungkapkan, Zavierre akan mewakili Indonesia diajang Liga Memanah Berkuda Indonesia SERI 2 Tahun 2024 bersama Malaysia dan China yang digelar di Provinsi Banten pada Sabtu-Minggu (09-10/08/2024). Dikatakannya, kegiatan yang diikuti Zavierre ini, sangat bernilai positif untuk meningkatkan produktifitas masyarakat dalam menyalurkan bakat dan mengembangkan prestasi. Apalagi memanah juga merupakan salah satu kegiatan olahraga yang masuk dalam anjuran Nabi Muhammad SAW.
“Ajarilah anak-anakmu, berenang, berkuda, dan memanah. Artinya olahraga ini merupakan sunnah Rasul. Kepada Zavierre, selamat bertanding. Selama mengikuti perlombaan, semoga Zavierre dan tim official dapat menjaga kebersamaan dan kesehatan serta mengikuti perlombaan dengan totalitas serta menjunjung tinggi sportivitas. Atas nama Pemerintah Kabupaten Garut, kami menaruh harapan, agar kegiatan yang diikuti dapat berjalan dengan sukses dan mampu mengukir prestasi, serta membentuk sikap dalam diri setiap individu untuk berani dan tidak takut menghadapi kegagalan,” beber Kadispora Kabupaten Garut di ruang kerjanya, pada Kamis (08/08/2024).
Ade Hendarsyah menambahkan, pihaknya akan selalu mendukung dan mendoakan agar Zavierre terus berlatih dan meraih lebih banyak prestasi, terutama di tingkat internasional. Melalui olahraga, kata Dia, harkat dan martabat bangsa dapat terangkat, dan berharap Zavierre akan terus menginspirasi banyak orang, pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, Zavierre Fachrie yang tinggal di Jalan Kabupaten No. 6, Kelurahan Paminggir, Kecamatan Garut Kota ini, adalah atlet multi-talenta asal Kabupaten Garut yang telah mencatatkan berbagai prestasi menonjol di dunia berkuda dan panahan. Mengawali kariernya dari hobi berkuda, Zavierre kini dikenal sebagai salah satu pemanah kuda terbaik di Indonesia.
Memulai perjalanan olahraga dari sekadar hobi berkuda, Zavierre Fachrie akhirnya menemukan titik kepuasan dalam kombinasi antara berkuda dan panahan. Setelah berlatih secara intensif dan mengikuti berbagai kejuaraan, pada Tahun 2022 Zavierre berhasil meraih juara pertama di Kejuaraan Nasional (Kejurnas), di mana ia dinobatkan sebagai penunggang kuda terbaik se-Indonesia. Selain itu, ia juga meraih juara ketiga di Patilaga di Jawa Timur yang diikuti oleh enam negara dan juara pertama dalam kompetisi internal di Garut.
Dalam proses membangun chemistry dengan kudanya, Zavierre menekankan pentingnya latihan bersama dan perhatian khusus seperti memberikan makan dan berinteraksi layaknya dengan teman. Lebih lanjut Kakang, sapaan akrab Zavierre, menjelaskan bahwa dirinya sudah mulai tertarik dengan dunia panahan dan berkuda sejak duduk dibangku SD. Secara bertahap, ia mempelajari berbagai hal yang berkaitan dengan olahraga ini.
“Mengajak kuda berlatih secara rutin dan memperlakukan mereka dengan penuh perhatian membantu menciptakan hubungan yang harmonis dan produktif. Menjadi atlet memanah diatas kuda pun tidak mudah untuk mencapainya. Perlu ada dedikasi yang luar biasa untuk meraih impian tersebut yang berarti harus berlatih, hari demi hari,” ungkap Zavierre saat didampingi ibunda Hj. Waffie Zakiyah Basri, SE.
Namun, tantangan terbesar yang dihadapinya, kata Zavierre, adalah berkompetisi melawan para ahli di tingkat profesional, termasuk gurunya sendiri. Meski demikian, Zavierre terus berlatih dengan tekun dan berusaha memberikan yang terbaik dalam setiap kompetisi. Sebenarnya apa yang dilakukan Zavierre sama halnya dengan pekerja profesional, sama-sama membutuhkan tekad untuk maju dan berkembang demi mencapai karier yang lebih baik, juga tidak menutup kemungkinan terbentur dinding kegagalan
“Bahwa dalam dunia panahan diatas kuda yang profesional, beberapa atlet juga mengalami setback. Kehilangan tekad, menurunnya kepercayaan diri adalah hal yang wajar dan bisa terjadi pada siapa saja. Bagi sebagian orang, mereka mungkin ingin melakukan yang terbaik tetapi secara fisik tidak dapat mencapai level yang cukup tinggi,” pungkas Zavierre. (*)