“Sederet lokasi wisata yang memiliki kekuatan sejarah ke Islaman belum kita optimalkan, padahal hampir disemua lokasi kita memiliki kekuatan kekuatan sejarah yang kental dengan ke Islaman. Dalam hal wisata religi atau wisata spiritual sebenarnya kita bisa seperti Kudus dan Demak yang tidak henti hentinya didatangi para penjiarah untuk berbagai kepentingannya, akan tetapi terlepas apapun ini pada dasarnya adalah kegiatan pariwisata,” ungkap Deden Galih saat mengisi Podcast Challenge Politic Talent baru baru ini.
Deden menyebut saat ini potensi potensi itu belum dioptimalkan dalam pengelolaan dengan pendekatan destinasi wisata sehingga belum memberikan kontribusi yang besar kepada PAD Kabupaten Garut.
“Padahal jika pengelolaannya dengan pendekatan destinasi wisata, maka kabupaten Garut akan mendapatkan sesuatu manfaat yang besar dalam menggali sumber sumber pendapatan asli daerahnya sehingga dapat dimaksimalkan untuk pembangunan pada sektor sektor lainnya,” paparnya.
Ia juga menyatakan sudah memiliki konsep pengembangan yang dapat dijalankan apbila dalam perjalannya di kontestasi Pilkada Garut berhasil mendapatkan rekomendasi partai dan mendapat kepercayaan masyarakat Kabupaten Garut.
“Pada saatnya nanti ketika saya mendapat kepercayaan masyarakat maka saya akan merelalisasikan konsep pembangunan berbasis pariwisata yang mengembangkan berbagai sektor sehingga menjadikan Garut daerah unggulan dengan kekuatan destinasi wisatanya,” pungkasnya.
