Kepala SMP IT Arobbaniyah, Depi SP kepada hariangarutnews.com membenarkan, bahwa luapan banjir menggenangi ruang kelas belajar, sehingga kenyamanan kegiatan belajar akan terganggu. Apalagi dengan kondisi bangunan yang tidak memadai banyak sekali kerusakan.
“Setiap musim hujan atau musim kemarau, siswa-siswi selalu mengeluhkan ketidaknyamanan ruang kelas belajar, di karenakan jika datang musim hujan atap selalu bocor, ketika datang musim kemarau siswa selalu merasakan kegerahan di karenakan ruang kelas sekolah masih menggunakan atap asbes,” ujar Depi.
Depi juga menyampaikan, genangan air di ruang kelas merendam kaki meja, bangku serta meubelair lainnya yang ada. Sehingga tidak memungkinkan lagi untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar di sekolah selagi air yang menggenang, harus disedot oleh mesin pompa. Ia juga berharap segera ada solusi untuk penanganan masalah ini untuk kelangsungan belajar mengajar di SMP IT Arobbaniyah. (MAS)