Diundang Menjadi Motivator oleh HWDI Garut, CEO Garut Humanity Ambulance Sebut Ada “Raksasa” dalam Diri Kaum Difabel

FOKUS1,686 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Stigma negatif yang kerap ditujukan kepada penyandang disabilitas, tidak selalui identik dengan kekurangan atau berbagai hal yang tidak menyenangkan. Faktanya, keterbatasan yang dimiliki penyandang disabilitas tidak mencegah mereka untuk berprestasi dan bermanfaat bagi diri dan lingkungannya.

Pada kesempatan ini, Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Kabupaten Garut bersama Garut Humanity Ambulance (GHA) dengan menghadirkan para penyandang disabilitas menggelar acara Sosialisasi dan Konsolidasi di Gedung Loka Bina Karya (LBK) Jalan Merdeka No. 209, Desa Jayaraga, Kecamatan Tarogong Kidul, Rabu (12/07/2024).

Hadir dalam acara Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Garut, Hj. Tien Martini beserta Sekretaris, Hj. Teti Haryati Oking, Wakil Ketua HWDI Kabupaten Garut, Hani Hanifah, CEO Garut Humanity Ambulance (GHA), Waffie Zakiyah Basri SE, beserta jajaran, Ketua DPD Gerakan Anti Narkotika Nusantara Amartha (GANNA) Kabupaten Garut, Igie N. Rukmana S.Kom dan Sekretaris Nendi Sajidin, beserta undangan lainnya.

CEO Garut Humanity Ambulance bersama pengurus Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Garut.

Wakil Ketua HWDI Kabupaten Garut, Hani Hanifah dalam sambutannya mengatakan, HWDI adalah organisasi Perempuan yang pengurus dan anggotanya mayoritas adalah perempuan dengan berbagai ragam Disabilitas fisik, sensorik, mental, intelektual.

“HWDI lahir sebagai dampak dari tuntutan global perlindungan dan pemberdayaan perempuan penyandang disabilitas yang mengalami diskriminasi berlapis, dan HWDI menghimpun, mempersatukan dan memberdayakan para perempuan penyandang disabilitas di seluruh Indonesia untuk bersama-sama memperjuangkan hak-hak dan Perlindungan perempuan penyandang disabilitas,” beber Hani Hanifah.

Dalam kesempatan tersebut, CEO GHA, Waffie Zakiyah Basri yang akrab disapa Mami, memberikan motivasi kepada puluhan penyandang disabilitas yang hadir agar terus mengasah bakat dan kemampuannya, serta tidak merasa berkecil hati akan kondisi yang dialami dalam dirinya.

Mami Waffie menuturkan, bakat dan kemampuan spesial dari kelompok difabel merupakan bukti kebesaran Tuhan, di mana pada tiap keadaan manusia, Tuhan selalu memberikan sisi lain yang terkadang tidak disadari oleh manusia tersebut. Sisi lain ini, disebutkannya sebagai “raksasa dalam diri”.

CEO GHA saat memotivasi kelompok disabilitas

“Ada raksasa dalam tiap diri kita yang kadang tidak kita sadari. Raksasa dalam diri kita ini, jika ditempa dengan baik akan menjadi sebuah kelebihan bagi diri kita yang dapat nilai diri kita bertambah. Maka dari itu, kenali, tempa dan binalah raksasa dalam diri kita sebaik mungkin,” lanjutnya.

Ditanyai tentang kesannya terhadap acara sharing dengan kelompok difabel, Mami Waffie mengaku kagum, bangga, bercampur haru serta harap, agar mendatang hal ini dapat menjadi semangat bagi kelompok difabel di manapun berada.

“Di sini saya benar-benar merasakan kebesaran Tuhan melalui karya dan semangat teman-teman difabel yang luar biasa. Saya kagum, bangga dan terharu juga,” tuturnya.

Lebih lanjut ia berharap hal ini dapat menjadi inspirasi dan titik awal bangsa Indonesia sebagai bangsa yang inklusif, yang dapat merangkul segala kelompok, dan hal ini kelompok difabel.

“Saya berharap hal ini menjadi contoh bagi kota dan Kabupaten lain, agar tidak memandang kaum difabel sebelah mata dan mulai bisa menerapkan konsep inklusif dalam bidang apapun, utamanya dalam bidang pendidikan dan lapangan pekerjaan,” ujar Waffie.

Foto bersama HWDI, GHA, GANNA dan penyandang disabilitas.

Tak hanya berharap, Kadiv Intelejen dan Operasi Khusus DPW GANNA Provinsi Jawa Barat ini juga memberikan motivasi bagi keluarga penyandang disabilitas agar selalu berbesar hati, tetap percaya diri dan mendukung potensi kelompok difabel apapun bentuknya.

“Bagi para orangtua dan keluarga dengan anak penyandang disabilitas, saya ingatkan sekali lagi, jangan pernah malu. Anda diberikan amanah sangat spesial berarti Tuhan melihat anda juga spesial dan mampu mengemban amanah spesial. Terus percaya diri untuk mengasah dan mengembangkan bakat diri yang kita mililki, jangan sekali-kali merasa malu dan berkecil hati,” pungkasnya.

Sementara Penyuluh DPD GANNA Kabupaten Garut, Nendy Sajidin dalam pemaparan materinya menyampaikan, Saat ini bahaya dan dampak narkoba atau narkotika dan obat-obatan pada kehidupan dan kesehatan pecandu dan keluarganya semakin meresahkan.

“Bagai dua sisi mata uang narkoba menjadi zat yang bisa memberikan manfaat dan juga merusak kesehatan. Seperti yang sudah diketahui, ada beberapa jenis obat-obatan yang termasuk ke dalam jenis narkoba yang digunakan untuk proses penyembuhan karena efeknya yang bisa menenangkan,” ungkapnya.

Obat-obatan tersebut, kata Nendi, dapat menimbulkan kecanduan jika pemakaiannya berlebihan. Pemanfaatan dari zat-zat itu adalah sebagai obat penghilang nyeri serta memberikan ketenangan. Penyalahgunaannya bisa terkena sanksi hukum, pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *