Bos Besar Ngegas, Pilkada Garut Memanas

FOKUS371 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Tensi politik Garut semakin memanas menjelang perhelatan politik 2024 di laksanakan. Game changer perhelatanpun sering berubah-ubah. Para Balon Bupati kini sudah saling melirik dan berlomba untuk mencari jodoh politiknya, walau mereka sadar belum ada titah dari pimpinan partai di pusaran ibu kota.

Wacana pasangan mulai bermunculan. Sebut saja Drs.Nadiman kader Golkar dan Yudi Nugraha Lasminingrat bos besar PPP kab Garut, kedua Bos besar ini terciduk sedang berduaan dan sangat terlihat harmonisasi yang begitu dalam.
Keduanya bicara panjang dan sangat dalam, berapi-api untuk menghibahkan diri sebagai pengubah Garut jadi kabupaten yang maju.

Seperti yang diketahui, Nadiman merupakan politisi partai Golkar dan memiliki berbagai usaha besar di Jawa Barat. Begitupun Yudi Lasminingrat, bos besar batu akik dan pengusaha kuliner, ketua Kadin, dan menyandang banyak jabatan di beberapa perusahaan juga politisi dari partai PPP.

Ketika tim media center Nadiman menghampiri keduanya, mereka seperti pengantin yang baru ijab kabul sangat harmonis.

“Anda tahu umur Garut sudah berapa tahun ?”, tanya Nadiman. ” 211 tahun kan ? ” langsung di jawab Nadiman sendiri.

Dijelaskannya, bahwa dalam kurun waktu 211 tahun Garut masih ada di urutan terbelakang, kabupaten miskin. Betapa tidak, jumlah penduduk miskin di kabupaten Garut mencapai 260,48 ribu jiwa atau mencapai 9.77 persen dari total populasi. Garis kemiskinan sebesar 367.681 perkapita perbulan.

Nadiman merasa bahwa sudah waktunya Garut harus berubah maju. “Gak ada ampun, wajib maju, 211 tahun sudah tidak masuk akal dengan kondisi dan potensi Garut sebagai miniaturnya Indonesia.Kita punya laut, pantai, gunung, hutan rimba dan bisa jadi kota wisata yg hebat”, ujarnya.

Dilain pihak, bos besar batu akik Yudi Nugraha Lasminingrat yang juga sebagai jendral di partai PPP kab Garut, bertutur bahwa tidak ada waktu lagi Garut seperti sekarang ini. Dirinya merasa prihatin dengan kondisi kabupaten yang masih tertinggal.

“Garut camperenik kota cantik tapi masih belum bisa bangkit. Sudah waktunya jadi kota fantastik”, ungkap Yudi.

“Saya sepakat dengan pak Nadiman, kita gaskeun Garut jadi kota maju tidak seperti 211 tahun ini”, ungkapnya lagi.

Katanya, siapapun pemimpinnya, asal untuk kemajuan Garut akan didukung penuh.

Penasaran dengan gagasan dan ide yg sama, tim media center langsung memberondong beberapa pertanyaan.

Apakah keduanya siap berjodoh untuk menjadi pasangan harmonis di pilkada 2024 ?, apakah visi misi berdua sama sehingga sudah siap berkoalisi ?.

“Siapapun yang jadi pemimpin Garut asal punya tekad merubah Garut jadi nanjeur, saya hibahkan diri saya untuk mendukung habis habisan”, jawab Yudi dengan tegas.

Adapun Nadiman sendiri mengatakan, dirinya dengan Yudi Lasminingrat bersahabat.

” Bukan kali ini, saya sering sharing dan bukan dengan pak Yudi saja. Masih dini kalau saya ini disebut sebagai dua pasangan sejoli”, ujarnya.

“Kita menunggu titah saja deh dan masih panjang perjalanan kita, masih jauh kita melangkah”, timpal Yudi.

Memang benar, hajatan demokrasi di kabupaten Garut ini harus dijadikan ajang kontestasi ide, gagasan dan prestasi, kita tidak mengharapkan koalisi “ujug-ujug” dimana tidak ada gugur tidak ada angin. Berjodoh tanpa restu berkawin sambil lari , kita ingin Garut ini Nanjeur.** ( EV HART).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *