Cerita Kedermawanan Bupati Rudy, Dari Ma Eha Tukang Kacang Rebus Hingga Ajudan Andi

FOKUS7,210 views

Ya, yang suka hilir mudik sekitar gedung Pendopo Garut dan sekitarnya serta kantor-kantor dinas di Kabupaten Garut, siapa yang tak mengenal sosok Solehah. Sosoknya cukup fenomenal karena selama puluhan tahun ia berdagang kacang rebus untuk melayani warga maupun pejabat yang beraktivitas.

“Sepi. Saya juga tidak pernah lagi melihat pak Rudy,” ujar Solehah, atau biasa dipanggil Eha.

Eha tidak tahu rumah dinas yang sedang direnovasi itu sepi karena orang yang dimaksud sudah tinggal disana lagi. Eha tampak benar-benar tidak “ngeh” jika Bupati Garut dua periode yang sering memberinya uang setiap kali berpapasan dengannya itu sudah tidak menjabat lagi sejak 23 Januari 2024.

“Pak Rudy sudah tidak di Pendopo lagi? Saya tidak tahu,” ujanya.

Diakui Eha, Bupati Rudy Gunawan selalu memberikan perhatian penuh kepada masyarakatnya, dengan cara tegur sapa secara hangat tanpa ada jarak, memeluk rakyatnya, mencium tangan orang sepuh. Bahkan, kata Eha, beliau suka memberikan uang kepada para pedagang yang berjualan di sekitar pendopo.

“Pak Rudy itu orangnya baik, dermawan. Beliau suka ngasih uang sama pedagang disini dan tidak ada jarak dengan masyarakat kecil seperti kami,” ungkap Eha.

Setelah mengetahui orang yang dikaguminya itu sudah tidak tinggal lagi di Pendopo, Eha berdoa agar mantan Bupati Rudy selalu diberikan kesehatan.

“Semoga Allah senantiasa melindungi pak Rudy beserta keluarganya diberi kesehatan. Terima kasih atas semua yang pernah diberikan beliau,” pungkas warga Kampung Cigadog RT07/02, Kecamatan Pasirwangi tersebut.

Cerita Eha mirip yang dituturkan Ajudan Bupati Garut Periode 2014-2024, Andi. Ia mengatakan, Rudy Gunawan merupakan sosok yang menginspirasi semua orang.

“Yang paling diingat bapak tak pernah berhenti mengingatkan bahwa kita harus memiliki jiwa sosial yang tinggi. Kita harus harus berbagi dengan orang yang dianggap kurang mampu,” cetus Andi.

Dikatakan Andi, mantan Bupati Rudy kerap memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan uluran tangannya. Beliau, kata Dia, kedermawannya yang paling melekat pada pimpinan yang dilayaninya selama sepuluh tahun itu.

“Yang paling berkesan selama sama bapak yaitu, saat melihat orang tua jompo yang tua renta sambil manggul, meskipun saat jalan ngebut pakai pengawalan, bapak langsung teriak ke sopir, berhenti.. berhenti.. dan itu pasti dikejar sama saya untuk diberi uang. Dan bapak bilang, itulah yang akan menolong kita dikemudian hari,” pungkas Andi.

Memang sudah bukan rahasia umum, mantan Bupati Garut dua periode itu dikenal dengan sosok yang tidak berjarak dengan masyarakatnya. Ia tidak canggung memeluk rakyatnya setiap kali turun ke bawah. Kebiasaan baik dan sikap rendah hati ini nyaris jarang ditemukan di kalangan pejabat publik. (Igie)