“Karena, tugas pemerintah juga harus mampu mencetak kader-kader, yang bisa melahirkan generasi terbaik,” ujar Amora, yang berkesempatan berbincang dengan Mojang dan Jajaka Pinilih Kabupaten Garut Tahun 2022.
Ia berharap keberadaan Moka betul-betul menjadi pemimpin besar di tingkat nasional dan menjadi pemuda yang membanggakan dan membahagiakan semua. Mengingat kondisi saat ini, kata Dia, para pemuda dituntut untuk mampu adaptasi dengan percepatan perubahan yang ada. Pemuda tidak sekedar hebat, atau pintar karena persaingan saat ini para pemuda harus memperkuat kecerdasan.
“Bersyukurlah kalian yang masuk di Pasangiri Moka ini. Nantinya akan dilatih dan di eksplor bukan hanya dari kemampuan intelektual saja tapi kalian akan di coba untuk mengeksplor diri kalian,” terang perempuan yang tergabung dalam komunitas Wanita Hebat Garut (Wahegar) ini.
Amora juga berpesan, Pasanggiri Moka harus mencerminkan akar budaya, serta aspek Keagamaan. Jangan hanya dijadikan ajang photo shoot saja seperti layaknya fose Prewedding. Para peserta harus tetap menghormati budaya dan agama jangan sampai memposisikan dan diposisikan layaknya bergaya prewedding.
“Saya percaya benar kepada Paguyuban Moka dan Dinas Pariwisata Kebudayaan, bahwa para peserta jangan hanya memposisikan dan diposisikan layaknya sebagai pemanis acara. Jangan sampai tugas mereka menjadi hiasan karena sejatinya kalian memang orang berprestasi,” pungkas Amora yang membuka salon sejak tahun 2011 di Jalan Rancabango, Kecamatan Tarogong Kaler tersebut. (Igie)