
“Kita packing ya, tadi dengan kisah-kisah teladan, dengan pemberian penjelasan tentang naskah-naskah kuno yang ada di Kabupaten Garut,” tuturnya.
Totong menjelaskan auditorium ini didesain khusus untuk memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang memanfaatkan fasilitas tersebut. Sedangkan bagi masyarakat yang ingin mengakses auditorium ini, bisa mengirim surat dan pemanfaatannya sama sekali tidak dikenakan biaya atau gratis.
“Dan ini sifatnya gratis, terutama kita pelajar lah kita prioritaskan, termasuk mahasiswa dan masyarakat umum, supaya ada edukasi,” tandasnya.
Bupati Garut, Rudy Gunawan, menyampaikan jika auditorium dan mini galeri milik Dispusip Garut ini bisa diakses oleh masyarakat umum, salah satunya untuk anak-anak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai media edukasi. Terlebih, imbuh Rudy, di auditorium ini ada semacam bioskop yang bisa menampilkan konten edukasi untuk masyarakat.
“Kelebihan itu, kita kan dari kontennya, selain seperti gedung bioskop kan, ada kontennya yang kontennya itu tentang Garut, tentang apapun lah, nah nanti juga nanti Dinas Pertanian saya suruh ke sini dengan Dinas Peternakan, dia membuat film di-ekspose di sini,” ujar Rudy.
Sementara itu, dalam kesempatan ini dilakukan juga pemusnahan arsip, di mana hal ini sudah dilakukan secara periodik.
“Nah sekarang ini kita musnahkan secara resmi sesuai dengan sifat arsipnya, ada yang 10 tahun, ada yang 20 tahun, ada yang 25 tahun, yang ini bermacam-macamlah,” ucapnya. (*)