Hal ini disampaikan oleh Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Garut, Agus Mulyana, saat mengikuti Rapat Kerja Kabupaten (Rakerkab) KONI Kabupaten Garut di Ballroom Fave Hotel, Jalan Cimanuk, Kecamatan Tarogong Kidul, Senin (13/03/2022). Dalam hal ini, kata Agus, atlit harus betul-betul terlatih, apalagi aturan ini baru di sosialisasikan oleh IPSI Garut.
“Terutama soal kebugaran dan fisik atlit harus mampu melakukan lebih dari 10 menit, hal ini harus dilatih secara terus menerus oleh para atlit, ini yang utama, setelah itu baru teknik,” kata pria yang biasa di panggil Adis ini, Senin (13/02/2023).
Adis juga menuturkan, kebugaran fisik yang memang harus kuat, teknik juga harus di pahami atlit, karena perubahan ini baru, dan serangan serangan dalam pertandingan yang mengalami perubahan ini juga rawan sekali dengan patah tulang dan juga drop.
“Namun karena siap menjadi atlit, seharusnya tidak ada tawar menawar bagi para atlit pencak silat, harus mau dan mampu, dengan penuh kesadaran diri berlatih secara terus menerus,” ungkap Adis.
Ketua IPSI Garut mengatakan bahwa untuk mengikuti event-event kejuaraan pencak silat yang akan datang, IPSI Garut terus mempersiapkan hal tersebut, mulai dari sosialisasi peraturan pertandingan IPSI tahun 2022 yang sudah dilaksanakan beberapa waktu lalu.
Selain itu Adis juga menyampaikan bahwa banyak perubahan dalam peraturan dan peralatan pertandingan pencak silat, maka pihaknya juga perlu mempersiapkan beberapa kebutuhan peralatan pertandingan, seperti matras dan juga peralatan pertandingan lainnya yang mengalami perubahan.
“Dengan adanya aturan tersebut tentunya kami memerlukan sarana prasarana yang baru. Sebagai bentuk persiapan atlit untuk mengikuti kejuaraan, kami mohon Pemerintah Kabupaten Garut segera merealisasikan semua kebutuhan yang menyangkut aturan baru tersebut misalnya matras dan peralatan pertandingan lainnya,” pungkas Ketua IPSI Garut. (Igie)
Komentar ditutup.