Menelisik Kehidupan Abdi Dalem di Keraton Yogyakarta

FOKUS, MIMBAR EDUKASI5,929 views

“Menjadi abdi dalem Keraton Yogyakarta yang dicari bukanlah penghasilan atau gaji, tetapi lebih ke ketenteraman hidup. Selain itu mereka merasa diayomi oleh sultan dan keraton. Meskipun gaji yang diterima kecil, kehidupan dan perekonomian para abdi dalem rata rata dalam kondisi yang baik,” ungkap Dimas yang juga merupakan keturunan raja-raja Jawa, Minggu (30/10/2022).

Aktivitas Para Abdi Dalem Kraton Yogyakarta

Selain itu, lanjut Ia, dari prilaku dalam kehidupan sehari-hari juga lebih tenang dan santun. Salah satu filosofi yang dipegang teguh para abdi dalem adalah ojo dumeh, sebuah filosofi kehidupan orang Jawa yang mengajarkan selalu bersikap rendah hati dan tidak sok atau sombong.

“Para abdi dalem biasanya memiliki pekerjaan lain di luar keraton. Berbagai profesi disandang para abdi dalem, mulai dari pegawai pemerintahan, guru, dosen, profesor sampai para seniman Yogyakarta,” ujarnya.

Abdi dalem, lanjut Dimas, wajib sowan atau datang ke keraton setiap 10 hari. Setiap kali datang, para abdi dalem harus menjalankan tugasnya masing masing di dalam lingkungan keraton selama 24 jam. Oleh sebab itu para abdi dalem masih bisa memiliki pekerjaan di luar keraton.

“Salah satu syarat menjadi abdi dalem Keraton Yogyakarta  adalah bersedia menerima budaya keraton. Karena Keraton Yogyakarta adalah penerus dari Kerajaan Mataram Islam, maka abdi dalem juga harus bersedia menerima budaya Islam. Meskipun abdi dalem tersebut beragama selain Islam, tetap diwajibkan bersedia menerima budaya Islam,” bebernya.

BRM. Dimas Bayu Amartha menambahkan, tugas utama seorang abdi dalem keraton adalah menjaga dan melestarikan kebudayaan, khususnya budaya Keraton Yogyakarta. Pada akhirnya, keberadaan Abdi Dalem sangat berarti. Tidak saja untuk mendukung keberlangsungan segala aktifitas di dalam keraton, tetapi juga menjadi benteng perilaku pada jaman yang semakin cepat berubah, pungkasnya. (Igie)

Komentar ditutup.