18 Hari Dirawat Akibat Covid-19, Perawat RSUD dr Slamet Akhirnya Meninggal Dunia

FOKUS1,640 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Wakil Bupati dr Helmi Budiman, atas nama Pemerintah Kabupaten Garut menyampaikan ucapan belasungkawa karena Garut kembali kehilangan tenaga kesehatan, seorang petugas perawat di Rumah Sakit Ini Daerah (RSUD) dr Slamet Garut yang terinfeksi Covid-19 dan meninggal setelah menjalani perawatan selama 18 hari diruang isolasi RSUD.

“Hari ini kita berduka cita, kita juga merasakan bagaimana salah satu keluarga kita salah seorang perawat di rumah sakit umum setelah terinfeksi covid dirawat selama 18 hari tidak tertolong. Setelah kita lakukan beberapa treatment dan pengobatan, ternyata tidak tertolong dan meninggal, sekali lagi kita ikut belasungkawa terutama mudah-mudahan diterima Iman Islamnya dan untuk keluarga diberikan kesabaran,” tutur Helmi, Jum’at (05/02/2021).

Sebenarnya, sambung Helmi, tim medis Satgas Covid-19 sudah melakukan upaya-upaya bagaimana agar penanganan-penanganan yang dilakukan itu tidak berakhir dengan kematian, dengan telah dilangkapinya ruangan perawatan dengan ventilator. Jadi, kata Helmi, ventilator tersedia ada 6 dan itu cukup untuk menanggulangi kenapa karena ada High Flow Nasal Cannula (HPNC).

“JadiĀ  kita beli 20, bagaimana agar oksigen masuk kedalam tubuh sehingga ini merupakan upaya-upaya yang kita lakukan agar maksimal menangangi pasiencovid 19,” jelasnya.

Wabup Helmi menjelaskan, dari informasi yang didapat, tertularnya pasien tidak di rumah sakit. Akan tetapi, sambung ia, hal ini belum tentu, apakah itu di rumah sakit atau di luar rumah sakit. Yang jelas, lanjut Helmi, pasien sudah lakukan perawatan penanggulangan agar terselamatkan dan selama sebelum dirawat almarhum melaksanakan tugas dengan baik.

“Istri almarhum sudah negatif, walaupun sudah dinyatakan negatif dan mudah-mudahan sehat seterusnya. Dan sampai saat ini jumlah nakes yang meninggal akibat covid sudah dua,” ungkapnya.

Hal kejadian ini tambah Wabup Helmi, jangan menjadikan patah semangat, harus tetap karena ini pahlawan dan tentu sudah melakukan penanganan Covid-19 prosedural yang baik dan sangat aman.

“Banyak dari perawat, tenaga kesehatan kita yang alhamdulilah sampai saat ini walaupun bekerja di ruang Covid-19, banyak yang tidak positif,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *