Makna Hardiknas di Mata Mojang Gandes Garut, Shelda : Mengenang Ki Hajar dengan Merdeka Belajar

MIMBAR EDUKASI1,275 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Hari Pendidikan Nasional diperingati setiap tanggal 2 Mei yang merupakan hari kelahiran Ki Hajar Dewantara. Berdasarkan catatan sejarah bangsa Indonesia, sejarah Hari pendidikan Nasional bermula untuk menghormati Ki Hajar Dewantara yang berani menentang kebijakan pendidikan pemerintah Hindia Belanda pada masa itu. Di mana hanya memperbolehkan anak-anak kelahiran Belanda atau orang kaya yang bisa mengenyam bangku pendidikan.

Salah seorang Mojang Gandes Kabupaten Garut Tahun 2022, Shelarida Silviani Imanudin Wiguna atau yang akrab disapa Shelda ini menuturkan, sebagai insan pendidikan dan kaum pelajar, sebaiknya tak hanya sekadar memperingati Hari Pendidikan Nasional saja. Oleh karena itu, perlu mengetahui esensi atau makna dibalik peringatan tersebut.

Shelda

“Sudahkah kita sebagai kaum pelajar, kaum terdidik, ataupun pemangku pendidikan megetahui esensi dari Hari Pendidikan Nasional? Dimata saya Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) bukan semata-mata ceremonial. Hardiknas harus menjadi semangat baru untuk kita semua sebagai pemuda indonesia untuk terus berkontribusi terhadap pendidikan Indonesia yang mana kontribusi ini bisa kita lakukan dengan hal kecil yaitu belajar dengan giat, berprestasi di sekolah dan kampus. Karena saya percaya pendidikan merupakan senjata ampuh untuk membangun negeri ini. Maka, jadikan Hardiknas ini sebagai semangat baru untuk kita semua dalam memajukan pendidikan di Indonesia,” beber mahasiswa lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) sekarang F-Kominfo dari Universitas Garut tersebut.

Menurut Shelda, ada beberapa yang harus dilakukan dalam rangka memperingati Hardiknas tersebut. Pertama, mendorong kesadaran pelajar untuk terus belajar tak sekadar lewat pendidikan formal. Salah satu gagasan Ki Hajar Dewantara adalah Tri Sentra Pendidikan (Tiga Pusat Pendidikan). Hal tersebut, kata Dia, menerangkan bahwa pendidikan berlangsung di tiga ranah lingkungan yaitu, pendidikan di keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Miliki tubuh semampai mengantarkan Shelda menjadi Mojang Gandes Kab. Garut Tahun 2022

“Oleh karena itu, sudah semestinya kaum pelajar tak hanya menerapkan pendidikan saat sedang di sekolah sebagai ranah pendidikan formal saja. Sebagai kaum pelajar semestinya juga bisa berinisiatif mencari pendidikan pada ranah informal di kehidupan keluarga, dan bermasyarakat,” tandasnya.

Kedua, lanjut Shelda, mencontoh semangat Ki Hajar Dewantara dalam mencerdaskan bangsa. Ki Hajar Dewantara punya peran penting dalam memperjuangkan pendidikan generasi muda pada masanya maupun masa kini. Sebagai kaum pelajar dan insan-insan pendidikan, imbuhnya, seyogyanya memaknai esensi Hari Pendidikan tentu tidak sekadar dengan seremonial atau sekadar ucapan.

“Akan tetapi esensi penting dan utama yaitu dengan menghormati jasa beliau dengan terus bersemangat saat belajar dan ikut serta berkembang agar kualitas pendidikan yang kita punya semakin baik sesuai dengan karakter dan nilai bangsa Indonesia,” ujar Shelda.

Ketiga, lanjutnya, belajar tak hanya sekadar memperoleh nilai dan ranking bagus. Nilai dan ranking bagus sering kali menjadi target utama para pelajar. Sebaiknya kaum pelajar tak hanya berfokus sekadar mendapat nilai dan ranking yang bagus saja. Pendidikan bisa menjadi landasan untuk bersikap agar terhindar dari sifat-sifat yang menyimpang.

“Belajar adalah salah satu jalan untuk mengubah jalan hidup, untuk kemerdekaan diri, dan yang terpenting untuk mencerdaskan kehidupan sesuai dengan amanat yang terkandung dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945,” terangnya.

Yang keempat, kata Dia, memanfaatkan kesempatan belajar semaksimal mungkin. Para pahlawan punya peran penting dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Sehingga saat ini warga Indonesia bisa mengenyam pendidikan yang layak.

Shelda merupakan mahasiswi lulusan Fikom Universitas Garut jurusan Fakultas Ilmu Komunikasi .

“Nah, kita sebagai insan pendidikan dan kaum pelajar, sebaiknya memaknai esensi Hari Pendidikan Nasional dengan menghormati jasa para pahlawan yang telah berjuang. Salah satunya memanfaatkan kesempatan belajar yang telah diberikan semaksimal mungkin. Semoga kita bisa meneruskan perjuangan para pahlawan khususnya di bidang pendidikan dengan ikut berkontribusi dalam mendukung kemajuan pendidikan di Indonesia menuju merdeka belajar sesuai dengan program-program pemerintah yang telah dicanangkan,” pungkasnya. (Igie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *