Rawat Toleransi, Ketua Umum GANNA Indonesia Ucapkan Selamat Hari Raya Imlek

FOKUS914 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Masih dalam suasana Hari Raya Imlek Tahun 2023, Ketua Umum Gerakan Anti Narkotika Nusantara Amartha (GANNA) Indonesia yang juga Ketua Yayasan Royal Amartha Nusantara (RAN), BRM Dimas Bayu Amartha, mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek 2573 kepada seluruh warga yang merayakannya.

Dimas mengatakan, momen spesial ini harus dijadikan momentum untuk memupuk jiwa kebersamaan dan gotong royong antar warga tanpa melihat latar belakang. Kalangan Tionghoa, kata Ia, bisa merayakan Imlek dengan suka cita wujud adanya toleransi dari masyarakat yang lain.

“Selamat merayakan Tahun Baru Imlek 2573. Gong xi fat cai. Semoga kesehatan, kemakmuran, umur panjang, dan kesukacitaan senantiasa menyertai perjalanan di Tahun Macan Air ini. Simbol macan merupakan sosok yang mempunyai banyak simbol seperti energi, kepemimpinan, wibawa, kekuatan, kehormatan, perlindungan, altruisme, dan gagasan masa depan,” kata Dimas dalam keterangan tertulis, Rabu (25/01/2023).

Ketua Umum GANNA mengatakan, sejak Indonesia belum merdeka, etnis Tionghoa yang tinggal di bumi nusantara, punya peran penting dan strategis dalam memperjuangkan kemerdekaan dan membangun negara ini. Nilai-nilai keberagaman, saling menghormati, menghargai, memberi ruang dan kesempatan yang sama perlu terus dirawat, dipelihara, dan dikembangkan.

BRM. Dimas Bayu Amartha

“Bila suasana ini tercipta maka suasana harmoni yang dididamkan oleh semua menjadi kenyataan. Perayaan Tahun Baru Imlek juga menambah warna keberagaman di Nusantara. Masyarakat Tionghoa dan suku lainnya hidup berdampingan dan rukun. Saya berharap seluruh masyarakat agar dapat saling bahu membahu, untuk Indonesia yang lebih maju,” tandasnya.

Diungkapkan oleh BRM Dimas Bayu Amartha, dalam hal ini mantan Presiden RI Gus Dur memberikan kesempatan kembali kepada kalangan Tionghoa untuk menjalankan kebebasan beragama, adat, tradisi, dan budaya sebab dirinya memandang bahwa bangsa ini merupakan bangsa yang beragam. Sebagai negara yang berlandaskan hukum maka semua sama di mata hukum.

“Kalangan Tionghoa bisa merayakan Imlek dengan suka cita wujud adanya toleransi dari masyarakat yang lain, sehingga semua kalangan mempunyai hak dan kewajiban yang sama,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *