Raup Keuntungan Rp100 Juta per Bulan, Anisa Yoghurt Bangga Mendapat Pengakuan dari Pemkab Garut dan Kepercayaan Masyarakat

FOKUS3,472 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Produk olahan susu merupakan prospek bisnis yang tak pernah mati. Rasanya yang cenderung plain membuat olahan susu bisa dimodifikasi menjadi berbagai produk lain. Mulai dari keju, es krim, mentega, dan yoghurt. Yoghurt sendiri, merupakan minuman berbahan susu yang telah mengalami proses fermentasi dari bakteri. Minuman dengan cita rasa asam dan segar ini belakangan mulai marak di pasaran.

Tak sedikit bisnis yang tumbang imbas merebaknya virus Corona. Memang sebagian sektor usaha tak mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19 ini, tapi hal itu tidak berlaku buat bisnis yang satu ini, yaitu yoghurt.

Produk minuman yang menyehatkan ini justru makin melejit saat pandemi, selain karena baik untuk kesehatan, yoghurt juga mudah dibuat, bahkan dari rumah sekalipun. Peminatnya yang semakin tinggi, membuat yoghurt menjadi ladang cuan baru bagi yang ingin terjun di bisnis skala rumahan. Itu telah dibuktikan oleh Anisa, pemilik Anisa Yoghurt asal Kampung Kudang I RT01/04, Desa Wanajaya, Kecamatan wanaraja, Kabupaten Garut.

Dituturkan Anisa saat berbincang dengan hariangarutnews.com, dirinya mulai fokus menggeluti usaha produksi yoghurt sejak dua tahun lalu. Sebelumnya sempat menjajal bisnis lain, kini dia memilih untuk berkonsentrasi penuh pada produk olahan susu fermentasi itu.

“Setiap bulan, penjualan Yoghurt bisa mencapai 9.000 kemasan dengan harga berkisar Rp6 ribu hingga Rp8 ribu per kemasan ukuran 250 ml. Secara rutin kami suplai ke pasar modern dan ritel yang ada di Garut, termasuk para reseller. Jumlahnya tergantung pesanan dari pasarnya masing-masing,” tuturnya.

Di tahap awal memulai usaha, kata Anisa, lokasi menjadi faktor penting dalam mendatangkan pelanggan. Lokasi yang memiliki traffic tinggi akan berpotensi mendatangkan pelanggan lebih banyak. Hal ini juga berpengaruh terhadap target market yang ingin dibidik.

“Pada awalnya, bisnis berjalan mengandalkan dari metode titip dagang saja. Saya menitipkan produk yoghurt di beberapa warung atau pasar-pasar terdekat di kawasan Wanaraja. Namun, saya sadar cara ini hanya bisa menggaet target pasar dalam skala kecil,” ungkap Anisa.

Akhirnya, Anisa Yoghurt hijrah ke metode pemasaran online. Mulai dari mengandalkan marketplace yang gratis hingga Facebook Ads dan Google Ads yang berbayar. Tak dinyanya, sayap bisnisnya langsung melebar ke berbagai daerah di Kabupaten Garut. Dari modal awal hanya Rp300 ribu, kini omzetnya telah naik berkali-kali lipat. Dalam kurun waktu satu bulan, bisnisnya bisa mendatangkan cuan hingga Rp100 juta. Setiap harinya ada sekitar 300 liter susu yang mesti dikebut untuk diubah menjadi yoghurt kemasan.

“Pada awal mulai bisnis tahun 2010 modal hanya Rp300.000,” kata dia, Selasa (10/01/2023), di rumah kediamannya.

Produk yoghurt rumahan dia buat terdiri dari 5 varian rasa buah-buahan, yakni mangga, lecy, jeruk, anggur, melon, blubery dan stobery. Menyadari banyaknya usaha serupa, Anisa punya strategi tersendiri untuk berkompetisi dengan kompetitor yang juga memproduksi yoghurt, yang terpenting adalah unggul dari segi kualitas.

“Kalau saya sih memang dari saya sendiri saya agak sedikit idealis. Saya nggak mau menggunakan bahan-bahan yang berbahaya, karena memang di luar kan sudah banyak minuman atau makanan yang menggunakan pewarna, perasa seperti itu ya. Saya memang ingin produk saya ini benar-benar rasa memang dari buah, warnanya memang asli dari buahnya,” papar Anisa.

Produk yang dia hasilkan bersama seorang karyawan dan suaminya itu mayoritas dijual kepada reseller alias pengecer, jadi bukan dijual langsung ke konsumen. Yoghurt, kata Anisa, dipercaya bisa mengurangi kadar kolesterol dari makanan berlemak.

“Kalau saya kebanyakan ke reseller saya kasih harga Rp6.000 untuk yoghurt rasa buah dan Rp8.000 untuk yoghurt jelly, reseller menjual lagi Rp8.000 sampai Rp10.000 per pcs. Insyaallah karena memang mungkin yoghurt ini kan minuman probiotik, jadi salah satu minuman yang bisa meningkatkan imunitas tubuh, mengurangi kolesterol, melancarkan pencernaan, mungkin dari situ mereka banyak yang mencari produk yoghurt,” tambahnya.

Kemasan Anisa Yoghurt

Anisa menambahkan, dengan prinsip socioentrepreneur dan bekerja sama dengan Kepala Desa Wanajaya, dirinya melibatkan peternak warga setempat dalam mengembangkan usaha. Susu segar dari petani dibeli dengan harga Rp10.500 per liter, lebih tinggi daripada harga pembelian oleh koperasi maupun harga pasar. Selama ini, kata Dia, dirinya sudah melakukan program pendampingan bagi peternak sapi perah yang menjadi mitra untuk meningkatkan kepedulian peternak terhadap produk susu yang dihasilkan agar berkualitas tinggi.

“Bisnis bagus tetapi jangan sampai hanya mementingkan diri sendiri. Alangkah baiknya bila bisnis yang saya jalankan bisa memberikan keuntungan dan manfaat bagi banyak orang. Perlu diperhatikan bisnis yoghurt juga memiliki risiko tersendiri, terutama soal ketahanan produk. Yoghurt yang tak terjual dalam waktu yang lama biasanya kualitasnya akan menurun meski sudah disimpan di lemari pendingin,” kata Anisa.

Dalam kesempatannya saat mendapat apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Garut, dengan menerima penghargaan sebagai pelaku Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) Berprestasi di tingkat Provinsi maupun Kabupaten bertajuk Apresiasi Program UMKM Juara Tahun 2022, Anisa mengaku bangga dan senang karena bisa bertemu langsung dengan Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman.

“Senang dan bahagia bisa bertemu dengan pak wakil bupati. Terimakasih atas pengakuan pemerintah kabupaten Garut dan kepercayaan masyarakat terhadap produk kami, tentu ini jadi pelecut semangat untuk terus berbuat yang terbaik,” terang Anisa.

Win-win solution ala Anisa ini tak hanya mensukseskan dirinya semata. Anisa Yoghurt kerap menjalin kerjasama dengan menjadi sponsor ketika ada event yang berlangsung di Garut. Belum lama ini Anisa Yogurt menjadi sponsor pada perhelatan Lomba Seni Tradisi dan Festival Pencak Silat Piala Wakil Bupati Garut di GOR Ciateul serta menjadi Mitra Kerja Gerakan Anti Narkotika Nusantara Amartha (GANNA) Kabupaten Garut bersama Pemkab Garut, Badan Nasional Narkotika Kabupaten (BNNK) Garut dan Sat Narkoba Polres Garut pada kegiatan Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di Korps Bela Negara Tarogong Kidul.

Bagi yang ingin mendapatkan informasi lebih lanjut dapat membuka Instagramnya di @anisayoghurt dan nomor telepon/WA 0852-2200-6546. Alhasil, minuman Anisa Yogurt menjadi andalan masyarakat ketika sedang menjalani program diet. Pembuatan yoghurt sendiri cenderung mudah dilakukan. Kendati demikian, proses pembuatan mesti ada trial and error untuk mencapai rasa dan nutrisi terbaiknya, pungkas Anisa diakhir perbincangannya. (Igie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *