Strategi Lingkar Sabuk, Ketua Umum Yayasan GANNA Dirikan Paguron Pencak Silat PPLB dan MKP

FOKUS818 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Pencak silat merupakan salah satu seni bela diri yang merupakan salah satu warisan budaya dan leluhur Indonesia. Kehadiran pencak silat sebagai seni sudah terbilang cukup tua bahkan lebih tua dari merdekanya bangsa ini. Sebagai negara yang kaya akan budaya khususnya pencak silat Indonesia memiliki beberapa perguruan yang sangat disegani bahkan di mata dunia sekalipun.

Berangkat dari semangat untuk ikut serta mengembangkan pencak silat sebagai warisan budaya bangsa maka Yayasan Gerakan Anti Narkotika Nusantara Amartha (GANNA) setelah mendirikan Perguruan Pencak Silat Pusaka Payung Lodaya Bodas (PPLB), kali ini yayasan besutan BRM. Dimas Bayu Amartha ini memberikan rekomendasi sebuah perguruan yang bernama Macan Kumbang Padjadjaran (MKP).

“Pencak Silat adalah Seni Beladiri Indonesia yang luhur dan bermoral, perlu dilestarikan, dikembangkan dan diamalkan serta dijaga dari pengaruh syirik dan menyesatkan yang dapat menodai nilai luhur yang terkandung di dalamnya,” ungkap Ketua Umum Yayasan GANNA, Senin (19/09/2022).

Perguruan pencak silat, kata Dimas, bertujuan untuk menghimpun seluruh potensi persamaan cita-cita dan tujuan dalam melestarikan tradisi dan budaya bangsa serta mencoba membangkitkan semangat generasi silat untuk membela kebenaran dan membela golongan yang lemah.

“Baik perguruan pencak silat PPLB maupun MKP harus terus menyesuaikan diri dengan tuntutan perubahan agar pengembangan ajaran pencak silat dapat diselenggarakan dengan cara lebih baik tanpa harus kehilangan jati diri khas masing-masing,” tandasnya.

PPLB dan MKP Pencak Silat Club, lanjutnya, bukanlah klub olahraga pencak silat yang didirikan secara asal-asalan tanpa prosedur yang jelas, melainkan, berbagai tahapan administrasi pun ditempuh sehingga merupakan club olahraga pencak silat yang resmi dibawah naungan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Garut, tukasnya.

“Pada akhirnya, ini merupakan trategi pencegahan yang digunakan adalah strategi lingkar sabuk dan pemberdayaan masyarakat. Strategi lingkar sabuk dilakukan mulai unit terkecil di masyarakat terus meningkat ke level yang lebih tinggi melalui olah raga, kesenian, keagamaan, ekonomi atau bakti sosial. Sedangkan pemberdayaan masyarakat memfokuskan masyarakat sebagai aktor utama di dalam pelakukan aktivitasnya, dapat dijadikan mitra bagi pemerintah dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba, seperti model rekomendasi pendirian perguruan pencak silat ini,” pungkasnya. (Igie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *