Tolak Kenaikan BBM, Anggota DPR FPKS : Kebijakan Pemerintah Tidak Berempati Pada Rakyat Kecil

POLITIK756 views

HARIANGARUTNEWS.COM — Kenaikan harga BBM sejak 3 September kemarin akan berdampak signifikan pada sektor transportasi, lebih jauhnya pada berbagai sektor lainnya. Anggota DPR RI Fraksi PKS Daerah Pemilihan Garut Tasik, Toriq Hidayat meyakini bahwa angkutan penumpang maupun barang tak bisa mengelak menaikkan tarif setelah harga BBM naik.

“Sektor transportasi akan menjadi sektor yang paling cepat terdampak dengan adanya kenaikan harga BBM, yaitu naiknya tarif. Akibatnya masyarakat harus membayar lebih mahal untuk naik angkutan umum, ataupun kirim barang. Kami, sangat prihatin, padahal kondisi ekonomi rakyat belum pulih sepenuhnya,” ujar Toriq, saat dihubungi melalui Ponselnya. Rabu (07/09).

Toriq menuturkan, kenaikan harga BBM subsidi yang terjadi pada Pertalite dari Rp 7.650 per liter jadi Rp 10.000 ribu per liter dan solar subsidi dari Rp 5.150 per liter jadi Rp 6.800 per liter akan memicu kenaikan tarif Angkot, Bus dalam kota dan antar kota, Ojol dan Taksol, serta jasa angkutan pengiriman barang.

Toriq memastikan bahwa kenaikan tarif sektor transportasi akan diikuti dengan reaksi berantai kenaikan sektor lainnya, terutama yang langsung berhubungan dengan rakyat. Beberapa waktu yang lalu, rakyat terpukul kenaikan harga minyak goreng. Belum selesai harga minyak goreng melonjak, harga telur meroket. Rumah tangga di seluruh Indonesia akan semakin terpukul dengan kenaikan BBM bersubsidi.

“Kenaikan harga BBM bersubsidi memperlihatkan kebijakan pemerintah saat ini tidak berempati dengan kondisi rakyat kecil. Akan banyak masyarakat yang masuk ke angka garis kemiskinan. Itu sebabnya kami dari fraksi PKS, tegas menolak kenaikan harga BBM dalam kondisi seperti ini,” tutupnya. (Husni)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *