Hadir dalam Sosialisasi Pencegahan Stunting di Limbangan Garut, Ini Harapan Anggota DPR RI Fraksi PPP

HARIANGARUTNEWS.COM – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPRRI) Fraksi PPP, Hj. Nurhayati didampingi BKKBN Provinsi Jawa Barat, Drs. Wahidin, sosialisasikan program bersama percepatan penurunan Stunting di Desa Simpen Kaler Kecamatan Balubur Limbangan, Senin (25/07/2022).

Acara tersebut digelar di halaman kantor desa setempat yang turut di hadiri anggota DPRD Garut, H. Ade Husna S Pd I, M MPd, Kepala Desa Simpen Kaler, Wawan Suherman, Ketua Apdesi Limbangan, Aceng Alimin, Kepala Desa Majasari Kecamatan Cibiuk, Selamet Riadi, babinsa, bhabinkamtibmas, kader PKK serta ibu-ibu hamil dan yang memiliki balita selaku peserta sosialisasi.

Usai acara, anggota DPRRI Hj. Nurhayati kepada awak media menyampaikan, langkah terpenting dalam penanganan Stunting, adalah bagaimana prefentif melakukan langkah pencegahan agar angka Stunting khususnya di Kabupaten Garut bisa ditekan atau diturunkan.

Menurutnya, sosialisasi dalam pencegahan Stunting ini harus terus digencarkan kepada masyarakat agar semua bisa memahami bagaimana langkah-langkah pencegahan yang harus dilakukan.

“Dalam penanganan stunting tidak bisa hanya dengan sosialisasi saja, tetapi harus dengan intervensi langsung di lapangan terhadap anak-anak yang dikategorikan stunting tersebut. Intervensi langsung ini seperti memberikan makanan tambahan dan vitamin kepada anak-anak yang dikategorikan stunting tersebut,” ujar Nurhayati.

Menurutnya juga, langkah selanjutnya intervensi terhadap Stunting ini tidak hanya pemeriksaan tinggi badan ataw berat badan, tapi bagaimana anak Stunting bisa mendapatkan asupan makanan yang baik untuk perbaikan gizinya.

Ditempat yang sama BKKBN Provinsi Jawa Barat Drs. Wahidin menyebutkan dilihat dalam status gizi tahun 2021 (akhir tahun), Provinsi Jawa Barat mencapai angka 24,5%. Tetapi ada data lain yang sumbernya dari posyandu, di Jawa Barat angkanya sudah dibawah 10%.

“Saya kira memang dalam dua angka ini memotivasi kita untuk membuat langkah dan kebijakan. Tetapi sesungguhnya ada by name by address yang angkanya dibawah 10 persen. Kita berharap yang bener adalah angkanya yang dibawah 10 persen, dan untuk target di Jawa Barat sendiri di tahun 2024 itu 13,9 persen,” katanya.

Sementara, Kepala Desa Simpen Kaler, Wawan Suherman menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran anggota DPR RI dan BKKBN Jawa Barat termasuk anggota DPRD Garut berkenaan dengan kegiatan sosialisasi pencegahan Stunting.

“Alhamdulillah ada pemberian makanan tambahan dan vitamin juga dan dorprize untuk warga kami,” kata Wawan.

Ia berharap, dengan langkah yang dilakukan dalam upaya pencegahan Stunting tersebut. Kedepan warga desanya ada perubahan yang lebih baik. (T Supriatna)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *