Melirik ‘Komunitas Ngejah’ di Singajaya Garut, Rayakan Hari Anak Nasional 2022

HARIANGARUTNEWS.COM – Komunitas Ngejah merayakan Hari Anak Nasional 2022 di taman baca A I U E O Desa Sukawangi, Kampung Sukawangi RT 01/01, Kecamatan Singajaya, pada Sabtu (23/07/2022). Perayaan hari anak nasional ini diisi oleh pegelola Komunitas Ngejah, relawan, dan Ngejah Junior. Ngejah Junior mengikuti kegiatan mewarnai.

Kegiatan ini mungkin biasa dilakukan di setiap pertemuan harian. Namun, momentum hari anak nasional membuat rangkaian kegiatan itu menjadi lebih berkesan dan bermakna. Pada hari anak nasional ini anak-anak yang ikut serta diberikan ruang untuk mengekspresikan dirinya melalui gambar. Dekorasi balon, foto bersama, pembagian snack, dan ucapan selamat hari anak nasional mewarnai kebersamaan mereka.

Dokumentasi Komunitas Ngejah, Singajaya Garut

Hari Anak Nasional 2022, dapat menjadi momentum untuk mensejahterakan anak. Artinya anak mendapatkan haknya termasuk hak untuk membaca dan mendapat pendidikan untuk membentuk intelektual, spiritual, dan sosial.

Hal ini sejalan dengan pesan yang disampaikan oleh Ine Yuniar Suryadi, seorang pengelola dan relawan komunitas Ngejah di taman baca A I U E O Sukawangi, Singajaya.

“Semoga di hari anak nasional ini semua anak Indonesia mendapatkan haknya salah satunya hak dalam membaca. Orang tua bisa menyediakan bahan bacaan yang memberikan nutrisi bukan hanya pada jiwanya tapi pada otaknya juga. Jika tidak mampu secara materi bisa mengunjungi pojok baca atau taman baca yang ada di seluruh Indonesia, terutama di komunitas Ngejah boleh. Boleh sekali, agar anak-anak tidak tumbuh berkembang jasadnya saja,” tuturnya, Kamis (21/07/2022).

Ine juga menjelaskan, bahwa upaya pembiasaan membaca pada anak tidak bisa berlangsung satu pihak. Orang tua berperan penting dalam memberikan pancingan dan menciptakan lingkungan baca yang ramah untuk anak. Artinya orang tua perlu memahami ilmu parenting dan hal ini sudah menjadi salah satu program komunitas Ngejah. Di dalam beberapa pertemuan kegiatan, orang tua anak sebagai pengunjung dilibatkan untuk pengarahan bagaimana cara mendampingi anak agar terbiasa membaca.

“Ketika kegiatan pengarahan parenting dilakukan selain memberitahukan bahwa belajar membaca itu penting dikasih juga misalkan Ibu, Bapak, anak-anak téh akan terbiasa membaca akan terbiasa resep maca kalau Ibu sareng Bapakna ogé sami. Terus meciptakan lingkungan itu jangan misalkan ayo baca-baca, tapi Ibunya nonton sinetron”. Hal ini merupakan pesan sederhana yang disampaikan ketika kegiatan pengarahan parenting. “Pesan lainnya juga misalkan Ibu Bapak, waktu yang tepat untuk belajar membaca bersama anak ketika akan tidur. Nah, sambil mépéndé téh sambil membaca buku,” paparnya. Ine juga menambahkan, adapun keperluan bukunya dapat dipinjam dari sini.

Masih menurut Ine, ketika menyoal hari anak nasional dan hubungannya dengan hari tanpa televisi yang sama-sama diperingati setiap 23 Juli. Perkembangan teknologi informasi seperti televisi menjadi tantangan bagi pembiasaan membaca pada anak. Tidak hanya televisi, handphone menjadi media yang banyak digandrungi. Produk teknologi seperti handphone dapat diarahkan menjadi sarana membaca. Anak-anak yang mempunyai handphone diarahkan untuk mengakses buku elektronik (e book). Anak diperkenalkan dengan berbagai sumber bacaan di dalam handphone.

Pengarahan ini, kata dia, merupakan bentuk literasi teknologi. Artinya, teknologi tidak perlu dihindari tetapi diimbangi dengan kegiatan lain yang lebih bermanfaat dan menyenangkan. Kegiatan lain tersebut seperti belajar alat musik tradisional (angklung), olahraga, piknik bersama (botram), belajar upacara adat, dan sebagainya.

Salah satu nilai sejarah Komunitas Ngejah juga turut dibahas pada pembicaraan tersebut. Komunitas yang bermula dari satu rak buku kini berkembang menjadi puluhan ribu buku yang tersebar di banyak pojok baca di daerah-daerah Garut selatan. Hal ini menunjukkan berkahnya kepedulian dan ketulusan untuk berbagi.

Ine juga menyepakati bahwa yang pada awalnya buku di Komunitas Ngejah ada sekitar 3.000 buku, kini buku itu bertambah terus. Langkah berbagi ini bisa ditiru oleh siapapun atau keluarga manapun. Berikut ucapan selamat hari anak nasional dari anak-anak di taman baca A I U E O Sukawangi, Singajaya. (Leni-UPI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *