Pemkab Garut Terima Bantuan dari PT. KAI untuk Penyintas Bencana Banjir dan Tanah Longsor

HARIANGARUTNEWS.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, menerima bantuan senilai 50 juta rupiah dari PT. Kereta Api Indonesia (KAI) untuk para penyintas bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi pada Jum’at malam, (15/07/2022).

Bantuan ini diterima secara simbolis oleh Wakil Bupati (Wabup) Garut, dr. Helmi Budiman dari Vice President Corporate Social Responsibility (VP CSR) PT. KAI, Bachoirullazi, di posko bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut, Jalan Terusan Pahlawan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Senin malam (18/07/2022).

Wabup Helmi menyampaikan rasa terimakasihnya kepada PT. KAI atas bantuan yang telah diberikan kepada warga Kabupaten Garut, dalam rangka meringankan beban para penyintas bencana ini.

Ia mengatakan akibat bencana yang terjadi di beberapa daerah di 14 kecamatan ini, banyak rumah, saranan pendidilan, jalan hingga jembatan yang mengalami kerusahakan.

“Jembatan aja ada 43 kita yang rusak, jadi memang ini sangat besar kerugian yang kita peroleh, jadi Alhamdulilllah ini dibantu dari PT. KAI dari perusahan-perushaan yang lain juga BUMN juga pada bantu,” ujar Helmi.

Untuk bisa mendapatkan bantuan ini, imbuh Wabup, masyarakat yang terdampak bencana bisa berkomunikasi dengan posko-posko yang ada, baik posko mandiri maupun posko yang didirikan oleh Pemkab Garut. Nantinya setiap posko bisa berkoordinasi dengan pihak kecamatan ataupu langsung menghubungi BPBD Garut.

“Dan BPBD pun karena ini daerah perkotaan, itu bisa langsung ke lapangan bisa melihat, saya sudah perintahkan udah langsung dari kita untuk _standby_ di sana (dan) kebutuhan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat, kecuali mungkin yang jauh-jauh, tapi ini kan kebanyakan kita yang di (daerah) kota-kota sekarang,” katanya.

Sementara itu, VP CSR PT. KAI, Bachoirullazi, menuturkan bantuan dari KAI Peduli yang diberikan ini adalah wujud rasa empati pihaknya terhadap masyarakat yang terdampak bencana. Pihaknya bersyukur bantuan ini bisa diterima secara langsung oleh Wabup Garut, dr. Helmi Budiman.

“Senilai itu dalam bentuk barang, tadi ada sembako, air minum mineral, kemudian ada perlengkapan bayi, ada alat-alat kebersihan, (dan) ini sebagai awal bantuan bencana, biasanya kita setelah pasca bencana juga ada (bantuan), tapi berupa bantuan ke prasarana atau sarana masyarakat yang rusak seperti itu,” tuturnya.

Di tempat yang sama, Manajer Humas PT. KAI Daop 2 Bandung, Kuswardojo, mengungkapkan bahwa pelayanan kereta api di Stasiun Garut sudah kembali normal, walaupun sebelumnya ketika banjir melanda, ketinggian air mencapai 70 sentimeter dari atas permukaan rel, sehingga Kereta Api (KA) Lokal Cibatuan harus terhenti di Stasiun Wanaraja, dan KA Cikuray harus terhenti sampai Stasiun Pasirjengkol.

“Pagi harinya (pasca banjir) sudah langsung bisa dioperasikan, jadi memang semalam itu teman-teman kami dari sarana dan prasarana, mereka memperbaiki gogosan yang ada di lokasi, Allhamdullilah pagi hari sekitar jam 2 sudah bisa dipergunakan, semboyan 3 artinya tidak boleh melewati lokasi kita cabut dan bisa lalui, (dan) sekarang normal sudah aman,” ungkapnya.

Sementara, salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Garut dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Karnoto, yang hadir juga dalam penyerahan bantuan dari PT. KAI, mengatakan baik Bupati, Wabup Garut dan dinas terkait sudah cukup sigap dalam penanggulangan bencana ini.

Hal ini terlihat dari beberapa kebijakan yang ditetapkan oleh Pemkab Garut, contohnya pemberian _cash for work_, dan bantuan maksimal sebesar 50 juta rupiah bagi rumah warga yang hanyut terbawa banjir.

“Saya kira ini sudah cukup menyentuh psikologi masyarakat, terutama korban, tapi saya kira masalah korban juga jangan semata-mata mengandalkan dana dari pemerintah. Jadi adanya musibah ini juga harus mengetuk hati semua pihak masyarakat, yang kedua juga munculnya (atau) bangkitnya dari pribadi masyarakat sendiri, swadaya dari masyarakat bahwa “kami juga bisa menyelesaikan masalah dengan secara mandiri”, ini yang kemudian akan menimbulkan kepedulian dari banyak pihak,” tandasnya.

Ia berharap dengan sigapnya penanganan bencana dari Pemkab Garut, serta dibantu peran serta masyarakat dan relawan, penanggulangan bencana di Kabupaten Garut bisa selesai tidak lebih dari satu minggu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *