SDM Unggul, Mewujudkan Cita-Cita Bangsa

Oleh : Eva Nurjanah

HARIANGARUTNEWS.COM – Eksistensi mahasiswa saat ini dianggap sebagai salah satu unsur penting dalam membawa perubahan bagi suatu bangsa. Dalam hal ini, mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa mempunyai tanggung jawab yang besar dan akan dihadapkan pada tantangan yang besar pula. Bukan hanya sekadar menyelesaikan tugas kuliah, tetapi mahasiswa juga dituntut untuk ikut menyelesaikan permasalahan sosial, ekonomi, dan politik suatu negara.

Pada dasarnya, seorang mahasiswa memiliki potensi dalam bidang keilmuannya masing-masing. Baik ilmu yang dipelajari, maupun pengalaman yang dimiliki oleh seorang mahasiswa sejatinya merupakan bekal bagi mereka untuk nantinya diimplementasikan dalam kedidupan berbangsa dan bernegara. Dengan bekal yang dimiliki tersebut, diharapkan mahasiswa mampu membantu menyelesaikan permasalahan negara, baik dalam bidang sosial, ekonomi, maupun dalam bidang politik.

Mahasiswa merupakan generasi penerus bangsa yang diharapkan memiliki kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul. Peningkatan kualitas SDM merupakan salah satu cita-cita Bangsa Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat, yang berbunyi “..melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial…”. Maka dari itu, mahasiswa dapat ikut serta dalam mengimplementasikan cita-cita Bangsa Indonesia dengan cara menjadi SDM yang unggul,

Tidak dapat dipungkiri bahwa di era globalisasi seperti sekarang ini, terdapat dampak negatif di samping dampak positif yang diakibatkan. Begitu mudahnya budaya asing dalam berbagai bentuk masuk ke Indonesia. Dalam hal ini, yang perlu diperhatikan adalah kita harus bisa memilah dengan sangat teliti hal apa saja yang bisa kita serap dan mana yang tidak bisa. Pancasila yang berperan sebagai pedoman hidup Bangsa Indonesia merupakan tolak ukur dalam menyerap budaya asing yang masuk. Setiap budaya asing yang hendak kita serap, haruslah diperhatikan apakah sesuai dengan nilai-nilai Pancasila atau tidak. Hal ini penting untuk dilakukan agar jati diri bangsa tidak terkikis akibat berkembangan zaman, karera di era teknologi seperti sekarang ini sangat rentan hal-hal yang bisa merusak jati diri bangsa. Sejatinya, perkembangan zaman harus kita manfaatkan dalam segi positifnya. Jangan sampai kita terjebak terlalu jauh di dalam belenggu negatif teknologi.

Salah satu kemudahan yang kita dapatkan dari perkembangan teknologi adalah suatu informasi dapat menyebar dengan sangat cepat dalam jangkauan yang sangat luas, atau bisa dibilang bahwa setiap orang di zaman sekarang bisa mendapatkan akses dengan mudah. Akan tetapi yang menjadi sorotan dalam hal ini adalah maraknya hoax dimana-mana, dan masyarakat pun sangat mudah termakan berita hoax tersebut. Selain itu, banyak orang termasuk mahasiswa yang dengan mudah terpancing emosi di media sosial karena suatu perbedaan pendapat. Banyak perdebatan yang berawal dari pendapat seseorang yang bukan ahli di bidangnya tetapi asal membagikan informasi yang berujung pada perdebatan di media sosial.

Mahasiswa yang telah dibekali dengan Pendidikan Kewarganegaraan sebagai mata kuliah umum di perguruan tinggi yang juga merupakan salah satu bentuk lain dari bela negara, seharusnya bisa lebih menyadari tentang cara bermedia sosial yang benar. Seperti yang sering kita dengar, bahwa banyak hal besar yang bermula dari hal-hal kecil. Maka dari itu, penyelesaian dari permasalahan seperti ini bisa dimulai dari kesadaran diri sendiri terlebih dahulu, kemudian sedikit demi sedikit mengajak orang sekitar untuk lebih memahami tentang tata cara bermedia sosial yang benar. Dengan terus melakukan hal ini, maka kita bisa semakin mendekat kepada situasi di mana tidak banyak kegaduhan yang terjadi di media sosial.

Daripada saling berdebat tentang perbedaan pendapat, alangkah baiknya jika mahasiwa berfokus untuk meningkatkan kualitas diri untuk bekal di masa depan nanti. Seperti dikatakan di awal tadi, bahwa dengan menjadi SDM yang unggul berarti telah melaksanakan cita-cita bangsa. Maka dari itu, mengimplementasikan cita-cita bangsa jauh lebih penting daripada terus menerus berdebat. Perdebatan yang terjadi akan dapat berkurang apabila setiap orang fokus untuk berkembang di bidangnya masing-masing dan tidak mencampuri terlalu jauh tentang hal yang tidak terlalu ia pahami. Semoga kedepannya semakin banyak mahasiwa yang sadar untuk fokus di bidangnya masing-masing dan berkontribusi dalam membantu membangun negara dengan kemampuan sesuai dengan bidang yang dimilikinya itu.

*Penulis adalah Mahasiswa Program Sarjana Teknik Industri, STT Bandung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *