Bermodal Lima Ratus Perak, Mesjid Mewah di Bayongbong Diresmikan Bupati Garut

FOKUS435 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Bupati Garut, Rudy Gunawan, meresmikan Mesjid Al-Ihsan, di Kampung Campaka, Desa Sirnagalih, Kecamatan Bayongbong, Senin malam (06/06/2022) malam. Bupati Garut mengapresiasi pembangunan Masjid Al- Ihsan yang dilakukan secara gotong royong oleh warga setempat ini. Terlebih, awal mula pembangunan masjid ini diawali dengan pengumpulan uang sebesar 500 rupiah per hari dari warga Kampung Campaka.

“Kalau menurut akal sehat ini mustahil, hanya dengan 500 perak bisa mendirikan masjid yang begitu megahnya di satu kampung, tapi insya Allah rejeki yang barokah itu seperti ini. Sebab, kata Rasulullah ada tiga yang tidak putus amalan kita, meskipun kita sudah meninggal tapi amalan ini tidak putus dan mengalir terus, ssalah satunya amal jariah, nah ini pak, yang menyumbang bapak-bapak untuk masjid ini yang tadi totalnya tiga ratus juta, ini akan menyelematkan kita, yang akan memasukan kita ke surga Allah SWT,” ujar Rudy.

Bupati Garut

Ia mengatakan bahwa ketika dirinya mendapatkan surat undangan untuk peresmian Masjid Al – Ihsan ini, dirinya langsung menginstruksikan agar kegiatan tersebut diagendakan dan dihadiri oleh Bupati Garut, walaupun undangan yang masuk tersebut datang dari tingkat RW.

“Ini membuktikan bahwa keikhlasan bapak menyentuh di hati saya, saya itu banyak pak kegiatannya. Tapi oleh masjid ini si gope itu tadi, demi Allah pak begitu ada surat masuk agendakan prioritas, padahal tidak ada yang memberitahu dulu, ini hebat bisa menuntun Bupati meresmikan masjid ini. Karena masjid ini yang dibangun karena gotong royong dan penuh keikhlasan, semoga ini menjadi berkah untuk ibu semua,” ucapnya.

Sementara itu perwakilan panitia pembangunan Masjid Al-Ihsan, Dadan, menjelaskan bahwa pembangunan masjid yang awalnya memiliki luas 7 meter x 14 meter ini diawali pada tahun 2014, dan selesai dibangun tepatnya pada tanggal 14 Februari 2020. Ia tidak mengira bahwa pembangunan Masjid Al-Ihsan bisa semegah ini, dan bahkan kini ukurannya bisa lebih luas yaitu 18 meter x 3 meter.

“Diketahui oleh kita semua, ini masjid ukurannya sebelum dibangun hanya berukuran 7 meter ke 14 meter atau memanjang, teringat oleh kita semua bahwa di waktu itu tidak terbayang oleh kita semua akan megah seperti ini,” jelasnya.

Dadan memaparkan, pembangunan masjid ini menghabiskan dana sekitar 1.1 miliar rupiah lebih, dimana awal mula pembiayannya dilakukan dengan mengumpulkan uang dari warga sebesar 500 rupiah perhari, hingga akhirnya terkumpul sebanyak 340 juta rupiah. Sementara biaya lainnya, lanjut Dadan, didapatkan dari pihak lain yang menyumbang untuk pembangunan masjid berdua lantai ini.

“Dari awal pembukaan, pertama jajaran panitia mengumpulkan dana dari warga itu 500 rupiah perhari, kalau bahasa candaanya nya ini tuh masjid gope pak, karena awal mulanya dari sana, kalau diingat kembali saya bersama jajaran panitia juga warga ini merupakan salah satu kebahagiaan bisa terbentuk seperti ini, dari awal perjalan mengumpulkan 500 rupiah perhari,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *