67 Puskesmas di Kabupaten Garut Dilibatkan dalam Misi Pencarian Balita Stunting

FOKUS870 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Ketua Tim Percepatan Penurunan Stuning (TPPS) yang digawangi Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Bencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Garut, Yayan Waryana menyampaikan, kegiatan pencarian balita Stunting tersebut akan berlangsung secara serempak selama satu bulan penuh dengan melibatkan 33 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Lingkungan Pemkab Garut.

Kemudian, lanjut Yayan, melibatkan juga 42 kecamatan dan lintas sektor, 442 desa dan kelurahan, 67 puskesmas serta beberapa pihak dan kader lainnya.

Hal ini kata Yayan, bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan sumber daya manusia yang memiliki produktifitas dan daya saing yang tinggi.

“Untuk mewujudkan keluarga-keluarga muda yang berkualitas sebagai kunci Indonesia emas yang akan melahirkan generasi-generasi emas di tahun 2045 yang berdaulat maju, adil, dan makmur,” paparnya, Kamis (02/06/2022).

Lanjut Yayan, nantinya dari masing-masing kader melakukan deteksi dini faktor-faktor yang beresiko Stunting secara spesifik dan sensitif yang keduanya melakukan pendampingan dan surveilans.

“Melakukan penyuluhan, fasilitasi pelayanan rujukan, serta pendampingan bagi bantuan sosial,” jelas Yayan.

Hal yang sama dijelaskan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Garut, dr. Maskut Farid, bahwa mulai saat ini pihaknya telah menginstruksikan kepada seluruh puskesmas juga posyandu beserta kader untuk mencari balita Stunting dengan data yang lebih akurat dan lebih valid.

Maskut memaparkan, data yang lebih akurat tersebut nantinya akan digunakan untuk melihat bayi tersebut berdasarkan by name by adress. Pihaknya juga akan mengadakan intervensi berupa Pemberian Makanan Tambah (PMT).

“Nanti akhirnya di bulan Desember nanti kita akan ada gerakan lagi untuk memastikan bahwa stunting yang saat ini terdata by name by address-nya sudah berubah menjadi tidak stunting, aamiin ya itu harapan kami,” ungkapnya.

Untuk suksesnya gerakan ini, lanjut Maskut, pihaknya juga telah bekerja sama dengan Forum Kabupaten Garut Sehat memproduksi video terkait Stunting untuk mengajak generasi milenial untuk lebih waspada terhadap stunting.

“Kami juga usahakan nanti video berupa edukasi kepada masyarakat supaya tidak ada stunting-stunting baru, sehingga program-program tindakan spesifik di Dinkes ini bisa berjalan dengan baik dan akhirnya mudah-mudahan tidak ada stunting baru yang timbul di Garut,” Pungkasnya.

Diketahui sebelumnya anatara Dinkes dan DPPKBPPPA sempat berbeda pendapat soal angka kelahiran bayi. Menurut Dinkes yang disampaikan Sekretaris Dinkes, dr. Leli Yuliani, bahwa anggka kelahiran bayi di Kabupaten Garut mencapai 50 ribu jiwa, sementara data yang dimiliki oleh DPPKBPPPA, hanya 27 ribu jiwa.

Atas hal itu, Bupati Garut Rudy Gunawan sempat melontarkankan guyonan dalam sambutan Percepatan Penurunan Stuning (TPPS) di GOR Desa Bayongbong, menurut Bupati sampai kiamatpun antara pak dr. Maskut Farid dan pak Yayan Waryana akan bersenggketa mengenai jumlah angka kelahiran. (Adam B)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *