Umar, Sosok “Polisi Santri” yang Dikagumi Masyarakat Garut

FOKUS657 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Ditengah desas-desus beragam kasus Polisi yang bermasalah, namun ada salah seorang sosok polisi yang humanis dan bermasyarakat. Apa yang dilakukannya sejalan dengan visi kepolisian dalam mewujudkan pelayanan keamanan yang selalu bersinergi dan proaktif. Sosok yang satu ini pantang menyerah sebelum mencoba. Dia selalu melakukan deteksi dini terhadap kegiatan dalam rangka pengamanan dan melakukan penggalangan. Sebagaimana visi kepolisian yang senantiasa memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat tanpa diskriminatif.

Dikenal sebagai Polisi Santri Polres Garut, Dia adalah Aipda. H. Umar Taufik, S.Sos.I yang menjabat sebagai Kanit Bintibmas di Satbinmas Polres Garut. Kiprahnya sebagai anggota Polisi, memiliki segudang cerita baik yang nyaris tak bercelah. Sikapnya yang santun ini, membuatnya lebih dekat dengan masyarakat. Dan tentu saja dengan pendekatan yang dilakukannya ini, sangat menunjang tugas-tugasnya sebagai Polisi terutama dalam kinerjanya menjalankan amanah sebagai Kanit Bintibmas.

Sepak terjangnya dalam menjalankan tugas dan pengabdian kepada negara, patut diacungkan jempol. Selain bertugas sebagai abdi negara, Aipda Umar juga dikenal sebagai seorang penceramah yang kerap membuat isak tangis para jemaahnya. Setiap menyampaikan materi tausiyahnya, selalu ada cerita indah yang berujung pada kata “penyesalan” bagi orang yang mendengarnya.

Pernah dinobatkan sebagai anggota Polisi yang paling dekat dengan masyarakat Kabupaten Garut pada tahun 2019 lalu, kepiawaiannya dalam mengelola sebuah masalah, memang tak diragukan. Segala sesuatunya diawali dengan pendekatan yang humanis. Dan itu tampak selama 19 tahun menjadi anggota Satbinmas Polres Garut. Kepiawaiannya itu mampu menggandeng para tokoh ulama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda secara lintas agama dan lintas sektoral.

Meski Aipda Umar kerap disibukan mengurus puluhan santriawan-santriwati yang setiap sore dan malam mengaji/belajar Al-quran dirumahnya, tetapi selama melaksanakan tugasnya sebagai aparat penegak hukum, semua dilakukannya dengan baik dan penuh tanggung jawab. Berkat pengabdianya kepada agama, negara dan masyarakat itulah, hingga menempa dirinya menjadi sosok Polisi yang bermartabat. Dan itu terus diterapkannya Umar saat berkunjung disejumlah daerah. Tangan dinginnya yang selalu menjadi penyejuk dikala dia bertutur sapa dengan masyarakat. Dan berkat tangan dinginnya itupun, dia mampu menghentikan segala aksi premanisme, perjudian, pemberantasan miras dan pemberantasan penyalahgunaan narkotika.

Deteksi dini yang dilakukannya, menuai keberhasilan yang menjadikannya sosok polisi yang dekat dengan masyarakat, dihormati dan dibanggakan. Dalam bergaulpun, dia tak pandang bulu. Sehingga kesannya dia sangat disenangi oleh kalangan muda hingga para orang tua.

Keberhasilan menggandeng lapisan masyakarat dari berbagai elemen mulai dari Pokdarkamtibmas Bhayangkara, FKPM, Sahabat Polisi, Dai Kamtibmas, Senkom dan Mitra Polri lainnya menjadikan dirinya lebih matang dalam bertindak dan selalu mengacu pada SOP. Aipda Umar merupakan sosok yang paling berjasa menghimpun Mitra Polri di Polres Garut. Dan itu diakui oleh para pejabat, tokoh ulama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda yang ada di Kabupaten Garut.

Wakil Bupati Garut, dr Helmi Budiman menuturkan, dalam rangka mendekatkan diri dan melayani masyarakat, anggota Polri memang harus selalu meningkatkan perannya dari hari ke hari guna memberikan rasa aman di masyarakat. Berbagai cara dan upaya dilakukan oleh Kepolisian harus selalu ada ditengah tengah masyarakat untuk menciptakan perasaan aman dan nyaman.

“Polri yang modern adalah Polri yang dekat dengan masyarakat dan dicintai oleh masyarakat sehingga masyarakat tidak canggung untuk membicarakan segala permasalahan yang ada. Dengan polisi yang selalu hadir di tengah-tengah masyarakat dapat menciptakan situasi yang aman dan nyaman dalam kehidupan masyarakat,” ujar Helmi Budiman.

Wabup menambahkan, masyarakat juga perlu melihat sisi lain polisi yang tak hanya bersentuhan dengan tugas penegakan hukum. Tetapi juga harus tahu ada polisi-polisi yang bertugas sebagai penceramah atau guru ngaji yang melakukan pekerjaan diluar panggilan tugasnya.

Sementara, menurut pengakuan para tokoh di Kabupaten Garut, salah satunya Pengurus Paguyuban Masyarakat Garut Utara (PM GATRA), Uu Amrullah, Dia menyebut Aipda Umar Taufik sosok polisi yang humanis dan bermasyarakat. Sosok polisi yang telah memberikan banyak perubahan positip di berbagai daerah, Polisi Santri ini dinilai telah mampu membangun sinergitas dan koordinasi yang baik dengan semua pihak.

”Kami sangat mengapresiasi kinerja Aipda Umar yang menjabat sebagai Kanit Bintibmas Polres Garut. Sikapnya yang rendah hati, membuat kita merasa dekat dengan sosok polisi seperti dia. Hubungannya dengan para tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda, semuanya terjalin dengan baik. Upaya deteksi dini yang dilakukannya sangat membantu dalam menyikapi berbagai persoalan yang dapat mengancam stabilitas kamtibmas di daerah Kabupaten Garut ini,” ungkap Uu kepada wartawan.

Pengakuan yang sama juga dilontarkan Ketua Asossiasi Pemerintahan Desa Indonesia (Apdesi) Kecamatan Banyuresmi, Iwan Ridwan, Dia mengatakan Kanit Bintibmas Polres Garut itu orangnya tidak arogan dan selalu mendengarkan masukan dan aspirasi masyarakat. Sepengetahuannya tentang sosok Aipda Umar, Kepala Desa Sukasenang ini menyebut orangnya tanggap dalam menyikapi kondisi sebelum persoalan itu terjadi. Kanit Bintibmas bukan hanya pro aktip, tetapi sangat preventip dalam menyikapi setiap persoalan, cetusnya.

“Dengan sikapnya yang humanis, secara persuasif beliau merangkul kami para Kepala Desa dan mengajak kami untuk membantu tugas-tugas kepolisian dengan mendeteksi setiap kejadian yang ada di lingkungan masing-masing. Intinya beliau selalu berpesan agar setiap masalah diselesaikannya dengan persuasif dan prefentif. Sebagai seorang Santri Polisi, kami melihat beliau punya segudang pemikiran yang positip, objektip dan dekat dengan masyarakat. Dalam hal penyampaian aspirasi, selalu mendapat respon yang baik dari beliau,” ujar Iwan Ridwan.

Salah seorang wartawan media cetak dan online yang biasa meliput di lingkungan Pemkab Garut dan Polres Garut, Jepri Sulaeman mengungkapkan, ada yang unik dalam diri Aipda Umar, meskipun Kapolres Garut banyak yang datang dan pergi, namum sosoknya selalu dikenal dan dekat dengan orang nomor satu di Kepolisian Resor Garut. Jepri juga mengatakan, hubungan yang harmonis antara polisi dan Masayarakat mutlak diperlukan sebagai sarana pendukung agar program-program kepolisian bisa dilaksanakan dengan sukses dan mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat.

“Mungkin selain orangnya bersahaja, pak Umar juga selalu menjadi petugas sumpah yang memegang Kitab Al’Quran saat Kapolres melantik para perwira polisi yang mutasi, jadi siapapun Kapolres dan Kasat Binmas-nya pasti kenal dengan pak Umar. Karena yang saya tahu, kalau Bupati melantik PNS petugasnya dari Kementrian Agama (Kemenag), sementara kalau di kepolisian pasti pak Umar yang menjabat Kanit Bintibmas di Polres Garut. Beliau dekat dengan masyarakat, terlebih dengan Mitra-Mitra Polri,” ungkap Jepri Sulaeman. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *