Tukang Pangkas Rambut Disabilitas Golodog to Golodog di Cikelet, Terima Bantuan dari Bank BIJ Garut

HARIANGARUTNEWS.COM – Amin (48) warga Kampung Pasirangin Desa Cijambe, Kecamatan Cikelet, sadar memiliki kekurangan. Namun itu tidak membuat ia berhenti berjuang untuk menghidupi keluarganya. Memiliki keterbatasan tidak bisa berjalan sejak lahir, tidak menyurutkan langkah Amin untuk mengais rejeki menjadi tukang cukur golodog to golodog meskipun dengan segala keterbatasan, Amin terus berjuang memberikan pelayanan terbaik kepada para penikmat jasanya.

Di era persaingan maraknya barbershop atau tempat cukur kekinian, Amin tetap optimis dan penuh percaya diri, bahwa para penikmat jasanya akan tetap setia meskipun alat pangkasnya terbilang masih manual seadanya. Jika ada yang ingin memakai jasanya amin digendong oleh teman-temannya ke tempat tujuan.

Ketika dijumpai di kediamannya, Amin sangat berharap mendapatkan bantuan dari pemerintah. Dia ingin mempunyai alat pangkas modern guna menunjang keahlian mangkasnya.

“Saya memimpikan punya alat pangkas rambut modern yang pakai listrik,” ucap Amin sambil tersenyum kearah kami dengan tatapan mata yang penuh dengan harapan.

Ia bersyukur pada saat ini berkat bantuan dari pihak Desa Cijambe mengajukan ke pak Wakil Bupati Garut dr Helmi Budiman, serta ke bank Intan Jabar (BIJ) Garut, Amin menerima bantuan berupa uang tunai untuk membeli alat pangkas modern.

“Alhamdulillah, saya sangat berterima kasih sekali kepada bapak Wakil Bupati Garut dr Helmi Budiman dan bank BIJ Garut, berkat bantuannya impian yang selama ini saya damba-dambakan menjadi kenyataan. Uang ini akan saya belikan alat pangkas,” ungkap Amin, Senin (15/11/2021).

Meskipun dengan segala keterbatasan, Amin siap bekerja apa saja, seperti halnya memijat, membuat sangkar burung serta kerajinan tangan lainnya yang bisa dijual untuk menghidupi anak dan istrinya.

Menurut Direktur Utama (Dirut) Bank BIJ Dani Hadian, menuturkan bahwa bantuan yang diberikan merupakan bentuk apresiasi dan kepedulian BIJ Garut kepada warga masyarakat terutama yang sangat membutuhkan.

“Hari ini kami memberikan bantuan kepada pak Amin, yang terlahir dengan keterbatasan fisik di kakinya. Kondisi fisik yang tidak sempurna sejak lahir tidak menjadikannya minder. Alih-alih terpuruk, ia justru bangkit mandiri ini bisa menjadi inspirasi buat kita semua,” tuturnya.

Lanjut disampaikan Dani, semuanya tidak pernah meminta terlahir dengan kondisi keterbatasan fisik. Namun, hidup harus terus berjalan, tidak ada cara lain selain mensyukuri dan membuktikan bahwa hidup sebagai penyandang disabilitas juga mampu selayaknya dan bahkan melebihi orang normal.

“Keterbatasan fisik bukan menjadi halangan, telah dibuktikan oleh pak Amin. Ia adalah salah satu contoh dari sekian banyak penyandang disabilitas yang menginspirasi. Tidak hanya menginspirasi para kaum disabilitas, tetapi juga orang yang memiliki fisik normal,” pungkasnya. (YB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *