Harga Minyak Goreng Curah di Pasar Melonjak, Pedagang Gorengan di Sukaresmi Memilih Tutup Karena Terus Rugi

HARIANGARUTNEWS.COM – Dengan melonjaknya harga minyak goreng curah akhir-akhir ini tidak stabil hampir semua pedagang makanan yang menggunakan bahan ringan di Garut mengeluh.

Ditemui salah seorang pedagang gorengan di Kampung Pantan Gede, Desa Mekarjaya, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Garut, Sari (29). Dia dalam kesehariannya berjualan gorengan untuk kebutuhan sehari-harinya dan sudah beberapa hari ini semenjak harga minyak curah naik, berjualannya terhenti.

“Saya tutup sementara karena selalu nombok, karena harga minyak curah naik di pasar. Biiasanya harga normal minyak curah di pasaran satu liter Rp12 ribu dan Rp14 ribu perkilo-nya. Sekarang malah naik drastis Rp19 ribu hingga Rp20 ribu per kilo,” ujar Sari, Jum’at (12/11/2021).

Hal ini tentunya membuat usaha kecilnya merugi, karena harga jual gorengan dan bahan baku tak seimbang.

“Saya merugi, karena beda sama jualan di perkotaan bisa menaikan harga jual, tapi kalau di kampung sangat sulit untuk menaikan harga jual. Jadi saya memilih tutup dulu dari pada merugi terus, menunggu harga minyak goreng curah stabil lagi dan bisa terjangkau buat jualan,” ungkapnya.

Sari berharap, pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Garut bisa memperhatikan ini dan melakukan monitoring ke pasar-pasar. Apalagi kata Sari, situasi pandemi ini, para usaha rumahan kecil seperti dirinya belum bisa pulih akibat dampak Covid-19.

“Apakah naiknya harga ini sesuai dengan aturan atau diketahui pemerintah atau semaunya pedagang minyak goreng di pasar saja,” pungkasnya. (MAS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *