Upaya Yusril Bantu GPKPD Gugatannya Ditolak, Ketua DPC Demokrat Garut Apreaiasi MA

FOKUS, POLITIK649 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Gerakan Pengambilan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPKPD) sejak upaya melaksanakan Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang dari awal menjadi pertanyaan semua pihak baik di internal para kader ataupun masyarakat Indonesia.

Ketua DPC Demokrat Kabupaten Garut, H Ahmad Bajuri SE MM, menuturkan, karena pelaksanaannya melalui mekanisme yang tidak benar, baik peserta yang hadir di KLB dan tidak sesuai aturan AD/ART Partai Demokrat yang berlaku, tapi tetap dipaksakan.

“Hasilnya didaftarkan ke Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) yang mana mungkin berharap mendapat pengabsahan. Tapi upaya itu ternyata Kemenkumham sangat normatif dan obyektif sesuai aturan yang ada dan menolak pengajuan pengesahan dari KLB Deli Serdang yang di sebut KLB abal-abal oleh seluruh kader demokrat,” ujar Bajuri, Selasa (09/11/2021) malam.

Lanjut disampaikan Bajuri, upaya terus dilakukan, baik gerakan politik dan hukum melalui Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) juga kalah. Upaya mengandeng Prof. Yusril Ihza Mahendra, untuk melakukan upaya gugatan ke Mahkamah Agung (MA) masalah AD/ART pun saat ini mengalami penolakan karena berbagai dasar pendalaman dan Kajian MA.

“Saya sangat apresiasi dimana MA dalam menegakan hukum yang berkeadilan sangat membawa tras tersendiri bagi masyarakat, bahwa hukum ada untuk semua kepentingan dan tegak sesuai aturan yang ada. Serta mengedepankan rasionalitas dan obyektif sesuai mekanisme aturan kewenangan yang ada di MA, tidak terbawa terobosan arus politik praktis dan kekuasaan,” papar Bajuri.

Mantan Sekjen Adkasi ini juga berharap, semua yang terjadi dari awal dibuat kisruhnya Partai Demokrat, menjadi pelajaran buat semua dalam menjalankan dan mengunakan politik, bisa melalui mekanisme yang baik.

“Memegang etika serta taat akan aturan-aturan yang berlaku,” tandas Bajuri.

Rasionalitas, kata dia, terkadang akan tidak ada bila takut hilang dengan menyangkut jabatan dan materi.

“Tapi terkadang kita tidak merasa takut kehilangan kepribadian dan berani bicara jujur atas kebenaran secara obyektif,” pungkasnya. (Ndy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *