Uji Coba Pamidangan Katumbiri Milik Bumdes Mulyasari Garut Berjalan Meriah

FOKUS1,091 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Dalam rangka uji coba Fasilitas Pamidangan Katumbiri milik Bumdes Desa Mulyasari kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut digelar Latihan Bersama seni ketangkasan adu domba, Minggu (03/10).

Seratus tujuh puluh domba Garut bertanding pada kelas nya masing-masing dengan bobot VarIatif. Kepala desa Mulyasari, Asep Sopian mengungkapkan, sekitar 170 domba Garut berlaga dalam Latihan ketangkasan adu domba tersebut.

“Peserta ketangkasan adu domba kali ini sangat antusias, mungkin karena mereka terlalu lama absen akibat di batasi kegiatan oleh PPKM kemarin,” ujarnya di Pamidangan Katumbiri.

Asep menuturkan, seni ketangkasan adu domba bukan sekadar ajang adu kekuatan domba Garut. Namun, menurut dia, kegiatan itu juga sebagai upaya pelestarian seni tradisi Jawa Barat sekaligus mendorong perekonomian para peternak domba.

Domba yang memenangi kontes ketangkasan tersebut, lanjut Asep, memiliki nilai jual tinggi hingga puluhan juta rupiah. Hal itu bisa mendorong para peternak untuk meningkatkan kualitas domba peliharaan mereka.

Ada lima kriteria yang dijadikan penilaian dalam seni ketangkasan adu domba, yakni kesehatan, postur tubuh, teknik bertarung, teknik tandukan, dan keberanian pada lima tandukan terakhir. Jumlah tandukan yaitu 10-20 kali, bergantung pada ukuran domba.

Asep menilai, seni ketangkasan adu domba bisa mendorong masyarakat untuk lebih mencintai produk lokal. Sebab, menurut dia, domba garut sudah diakui sebagai domba yang memiliki kualitas unggul.

Sementara itu, keberadaan Pamidangan Katumbiri yang representatif itu disambut gembira oleh para pecinta dan pemilik domba adu di Garut. Wahyu (45) salah seorang pemilik domba adu asal Tarogong mengungkapkan, arena pamidangan tersebut sudah lama dinantikannya. Soalnya, sejauh ini pamidangan adu domba belum banyak yang representatif.

“Selain arenanya yang bagus, tempat antrean pun disediakan dalam bangunan terbuka. Jadi, domba kami aman. Tidak kepanasan atau kehujanan,” katanya. (Adam Bagaskara)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *