Petinggi MA Asal Garut ini Jajan Soto Ahri dan Sambangi Sahabat-Sahabatnya

FOKUS754 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Usai dilantik beberapa pekan lalu menjadi pejabat tinggi di Mahkamah Agung, Dr. H. Iyus Suryana, SH., MH, disela kesibukanya sebagai Sekretaris Kepaniteraan, menyempatkan diri menengok kampung halamannya di Garut pada Sabtu (11/09).

Diawali pagi, melakukan aktifitas olahraga di area lapangan golf Ngamplang Cilawu. H. Iyus Suryana beserta istri, ajudan dan supir singgah ke pasar Mandalagiri untuk sarapan Soto Ahri, makanan yang cukup legendaris dan menjadi favoritnya sewaktu tinggal di Garut. Semua terlihat menikmati meski berada di emperan, tidak ada sekat antara pimpinan dan ajudan serta supir. Suasana yang ada bagai satu paket keluarga.

Dikatakan H. Iyus Suryana, sejak dulu selalu pindah-pindah tugas, namun setiap pulang ke Garut selalu menyempatkan diri untuk menikmati Soto Ahri dan beberapa kuliner khas Garut lainnya yang berada di emperan.

“Dari dulu saya sering dan berlangganan makan Soto Ahri. Makanya sekarang mumpung saya di Garut, saya sengaja makan langsung disini bersama istri, ajudan dan supir, sebelum saya melanjutkan agenda silaturahmi ke beberapa sahabat dan melakukan Vaksinasi di SMKN 2 Garut,” ucapnya.

Saat Vaksinasi, setelah melakukan pendaftaran lalu divaksin oleh Tenaga Kesehatan. H. Iyus Suryana menyampaikan, saat ini dirinya divaksin untuk yang kedua kalinya.

“Waktu lalu sudah divaksin sekali, saat ini karena mendengar ada vaksinasi disini, saya ikutan divaksin untuk yang kedua kalinya. Karena memang vaksin ini untuk melindungi kekebalan tubuh, untuk menjaga dan mencegah penyebaran covid 19 yang sampai saat ini belum reda, ” ujarnya.

Setelah divaksin, agenda berlanjut pergi ke kampung halamannya di daerah Cinunuk Hilir desa Cinunuk kecamatan Wanaraja, tepatnya berkunjung ke masjid Asy-Syuro yang ketua DKM nya ialah dirinya sendiri.

“ Sambil silaturahmi ke sesepuh, saya juga ingin memastikan persiapan acara untuk besok. Dalam menyambut Tahun Baru Islam sekaligus Tasyakur sebagai wujud rasa syukur atas apa yang sudah saya raih saat ini. Apa yang saya raih ini kan tidak terlepas dari dukungan do’a dari para sahabat dan sesepuh, selain takdir dan anugerah dari Allah tentunya, “ ucap H Iyus.

Saat ini, tambah H. Iyus, saya juga sedang menunggu sahabat lama, yakni dr. Helmi Budiman Wakil Bupati Garut, karena kebetulan hari ini beliau juga ada agenda disekitar Karangpawitan, jadi cukup dekat dari sini. Mudah-mudahan tali silaturahmi saya dengan dr. Helmi dan siapapun tetap terjaga.

Setelah dr. Helmi Budiman tiba, mereka bercengkrama, ngobrol-ngobrol santai di salahsatu rumah samping mesjid Asy-Syuro. Sebagai sahabat, dr. Helmi Budiman mengungkapkan rasa bangga atas prestasi dan jabatan yang diraih oleh H. Iyus. Bahkan mewakili Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan masyarakat Garut sangat berterima kasih atas dedikasi, loyalitas dan ketekunannya dalam bekerja hingga kini sangat mengharumkan nama Garut dengan menduduki jabatan Pimpinan di Mahkamah Agung.

“Semoga bisa amanah dalam menjalankan tugasnya, selalu diberi kesehatan dan kelancaran dalam segala aktifitas. Jangan berhenti untuk peduli ke sesama makhluk Allah. Khususnya untuk warga Garut, tetap luangkan waktu, tetap peduli, tetap berbagi, “ harap dr. Helmi.

Aktifitas H. Iyus Suryana hari ini tidak selesai disitu, karena salahsatu sahabatnya lagi sudah menunggu di daerah Cibeureum kecamatan Cisurupan, yakni H.Rajab Prilyadi yang kini sudah menjadi pengusaha sukses. Pertemuan berlangsung hingga menjelang maghrib di lokasi Namina Resto milik H. Rajab.

H. Rajab berpesan dan memberi saran agar H. Iyus tidak terpengaruh dan berniat untuk terjun ke dunia politik saat ini, cukup syukuri apa yang sudah diraih dan bekerja dengan sungguh-sungguh.

“Jenjang karir dan masa kerja pak Iyus masih lama, matangkan hingga puncak karir tertinggi. Adapun nanti kalau takdir Allah harus terjun ke dunia politik, ya harapannya ada di level nasional, “ tegas H. Rajab.

Idealnya untuk pak Iyus, imbuh H. Rajab, jika ingin terjun ke Politik, nanti saja setelah pensiun. Setelah puncak karir diraih dalam pekerjaan, tinggal sisa waktunya untuk mengabdikan diri, mewakafkan diri bagi kemajuan daerah atau negara melalui jalur politik. (Husni)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *