Masa Pandemi dan PPKM, Penjual Buku Jarimatika di Samarang Garut Ini Mengaku Tak Pernah Dapat Bantuan Pemerintah

HARIANGARUTNEWS.COM – Dampak dari pandemi Covid-19 dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menyasar keseluruh elemen masyarakat. Imbas adanya pandemi berdampak pada kesehatan dan aturan protokol kesehatan (prokes), banyak warga yang tidak bisa mencari nafkah untuk kehidupan keluarga.

Seperti yang dialami salah seorang warga Kampung Babakan Palah RT 03/02 Desa Cintakarya Kecamatan Samarang Kabupaten Garut, Jajang Badrujaman. Masa dua tahun terakhir ini, kesehariannya mencari nafkah dengan berkeliling menjual buku jarimatika ke sekolah-sekolah tidak bisa dilakukan karena kebijakan belajar jarak jauh dan sekolah tutup.

“Saya selama pandemi Covid-19 ini usaha tidak bisa dilakukan, sekolah kan tutup. Saya juga belum pernah dapat bantuan apapun dari pemerintah. Padahal, dampak Corona dan kebijakan pemerintah, hampir dua tahun saya tak bisa mencari nafkah,” tutur Jajang, Selasa (07/09/2021).

Lebih lanjut disampaikan Jajang, kendati saat ini sekolah sudah mulai buka, tapi belum maksimal seperti biasa. Sehingga usahanya yang biasa ke sekolah menjual buku jarimatika, belum bisa dilakukannya.

“Modal dagangan buku akhirnya habis untuk biaya menyambung hidup selama masa pandemi ini. Pernah mengajukan program BPUM supaya ada modal lagi untuk berdagang, tapi belum ada realisasinya, termasuk mengajukan ke Bupati juga belum ada,” ucap Jajang.

Jajang juga mengaku, karena untuk kebutuhan hidup keluarga, barang-barang dirumahnya terpaksa ia jual.

“Saat ini serabutan saja, itu pun kalau ada kerjaan. Karena untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari,” pungkasnya. (Ndy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *