Jeritan Sopir Angkot di Garut : Hidup Kami Juga Harus Diperhatikan Pemerintah

FOKUS621 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Wabah virus Corona atau Covid-19 yang terus melonjak dengan banyaknya jumlah warga terpapar beberapa bulan ini, sangat berdampak pada segala aspek perekonomian masyarakat, termasuk salah satunya pengemudi atau sopir Angkutan Kota (Angkot) di wilayah Kabupaten Garut.

Salah satu sopir Angkot trayek jurusan Sukawening – Terminal Guntur Garut, Wahyu mengeluhkan penurunan pendapatan sejak penyebaran wabah Covid-19. Apalagi saat ini pemerintah menetapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

“Setiap harinya saya hanya mendapatkan pendapatan paling banyak Rp60 ribu. Sedangkan sebelum adanya wabah Covid-19, mampu mendapatkan uang hingga Rp200 ribu,” ucap Wahyu kepada hariangarutnews.com, Selasa (06/07/2021).

Ia juga mengatakan, hal ini menjadi keresahan para sopir lainnya. Ia dan rekannya selalu berharap bantuan segera datang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Mereka pun merasa cemburu dengan warga lain yang sudah bisa menikmati bantuan sosial dari pemerintah.

Wahyu mengaku, akibat pandemi dan PPKM ini sangat berdampak terhadap pendapatan para sopir Angkot. Pembatasan jumlah maksimal lima penumpang, menyebabkan pendapatan yang diperoleh hanya sekitar Rp25 ribu per harinya

Kondisi tersebut, tambah Wahyu, menyebabkan pendapatan para sopir angkot semakin menipis karena tak ada penumpang yang menggunakan jasa mereka.

“Jangan cuma ojol saja yang diperhatikan, kami juga ingin diperhatikan pemerintah. Sopir angkot juga punya hak untuk hidup,” pungkas Wahyu. (Fitri A)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *