Outbreak Meluas, DPRD Garut Tunggu Gebrakan Bupati dan Satgas Covid-19

FOKUS1,474 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Kasus Covid-19 melonjak, pimpinan Komisi 4 DPRD Garut, Karnoto S Kep, angkat bicara. Menurutnya, Satgas covid Garut harus lakukan gebrakan dan langkah-langkah besar.

“Setiap aparat dan masyarakat harus memiliki sense of crisis, dan berada pada frekuensi yang sama yakni satu gerak, satu langkah dan satu pemikiran, karna kita sedang menghadapi musuh yang sama yaitu covid-19,” jelas Karnoto.

Disampaikan Karnoto, terjadinya lonjakan kasus Covid gelombang kedua sebagaimana diprediksi para analis kesehatan, benar adanya. Jika sebelumnya jumlah kasus Covid-19 di Garut rata-rata perhari hanya dalam hitungan jari namun belakang ini justru ratusan kasus bahkan tembus 1000 kasus dalam tiga hari.

“Banyak pihak menuding, mudik lebaran dan momen wisata menjadi biang kerok meledaknya angka penyebaran Covid-19 di Garut. Melonjaknya covid adalah bentuk kelalaian dan kelengahan banyak pihak. Kebijakan yang tidak jelas, Satgas Covid yang tidak tegas dan sikap masyarakat yang lalai dan tidak patuh terhadap protokol kesehatan,” tandasnya.

Lebih jauh saat ditanya tentang langkah besar dan gebrakan yang dimaksud, Karnoto menjelaskan, bahwa sebelumnya pemerintah daerah melalui satgas Covid-19 sudah efektif melakukan langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan, bahkan tak ada kematian dan penularan kasus baru dalam beberapa hari yang lalu, hingga rumah sakit darurat dan ruang2 isolasi pasien covidpun dibubarkan.

Namun kata dia, kesalahan terbesar adalah saat proses vaksinasi dimulai, semua konsentrasi nakes terarah pada proses penyuntikan, satgas Covid-19 tidak lagi melakukan tracing, testing dan treatmen terhadap kemungkinan terjadinya kasus baru. Semua berasumsi Covid-19 akan hilang dengan sendirinya bersamaan dengan selesainya proses vaksinasi. Namun realitas justru sebaliknya, proses vaksinasi belum seberapa, masyarakat sudah tidak lagi peduli dengan protokol kesehatan.

“Disitulah ledakan penularan covid terjadi yang diperparah dengan tidak efektifnya kerja vaksin terhadap banyaknya varian Covid-19. Terbukti dengan banyaknya orang yang sudah divaksin namun masih tertular Covid-19,” jelasnya.

Maka, sambung Karnoto, kembalilah pada langkah awal, lakukan penyekatan dan pengetatan kegiatan masyarakat, turunkan armada-armada Damkar, kendaraan lapangan SKPD, ambulance puskesmas untuk mengedukasi dan menyadarkan masyarakat akan kegentingan yang sedang terjadi, intruksikan semua masyarakat agar patuhi Protokol Kesehatan 5M, berikan efek jera pelaku pelanggaran.

Kemudian lanjut Karnoto, untuk yang terpapar lakukan tracing, testing, dan treatmen, isolasi mandiri pada kasus yang OTG, segera evakuasi ke Rumah Sakit dengan sistem triase untuk kasus yang bergejala. Untuk satu wilayah penduduk yang mengalami out break kembali lakukan lock down atau PSBB skala mikro dengan jaminan hidup dari satgas selama dua pekan.

Pihak DPRD kata dia, sangat mendukung langkah jelas dan tegas dari pemerintah daerah melalui Satgas Covid-19 untuk bisa segera keluar dari krisis covid yang berkepanjangan. Karena pemerintah daerah telah memiliki payung hukum untuk berimprovisasi melakukan penanggulangan Covid-19 hingga lengkap mekanisme refocusing penganggarannya.

Wakil Ketua Forkopkes ini juga mengingatkan, Covid-19 di Garut telah banyak makan korban, belasan ribu terpapar dan ratusan meninggal dunia.

“Ingat, Covid 19 telah makan banyak korban di Garut. Sudah 15 ribu penduduk terpapar, 647 orang meninggal, ekonomi lesu, ribuan orang susah kerja dan cari makan. Marilah kita akhiri semua ini dengan bersama sama mentatati protokol kesehatan dan intruksi Satgas Covid-19 agar corona tidak lagi menular,” pinta Karnoto yang juga selaku Ketua PPNI Kabupaten Garut. (YB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *