HARIANGARUTNEWS.COM – Rata-rata 300 sampai 400 orang terpapar bertambah tiap harinya dan bahkan banyaknya jumlah yang meninggal, Forkopimda Kabupaten Garut yang tergabung dalam Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 gelar rapat terbatas di gedung Pamengkang, Senin (21/06/2021).
“Kita semua prihatin, saat ini melonjaknya pasien Covid-19, sekarang menuju 15ribu dengan kematian di angka 650 orang lebih,” ujar Rudy, usai rapat bersama Forkopimda, Senin (21/06/2021).
Lanjut disampaikan Rudy, melihat jumlah naik terkonfirmasi ini sangat signifikan dan hasil rapat bersama unsur Forkopimda, diputuskan akan dilakukan langkah-langkah preventif dengan penutupan atau pembatasan.
Penyetopan ini lanjut Rudy, dengan peningkatan protokol kesehatan, Forkopimda sekarang ini sudah sepakat, bahwa di zona-zona merah akan dilakukan penutupan dan pembatasan yang dihitung berdasarkan kecamatan.
“Kalau zona Garut kan masih orange tidak boleh ada penutupan, yang ada adalah pembatasan. Tapi zona merah di kecamatannya, kita hampir 12 kecamatan dengan lebih dari 74 desa yang masuk zona merah,” jelas Rudy.
Di zona merah lanjut Rudy, akan ada penutupan dan hal ini merupakan perlindungan bagi masyarakat termasuk kepatuhan masalah protokol kesehatan.
“Kami bukan menyalahkan masyarakat, tapi ada kewajiban masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan untuk melindungi dirinya dan tidak menular kepada yang lain,” harap Rudy.
Mengenai lokasi objek wisata yang berada di wilayah Tarogong Kaler yang masuk zona merah, Bupati Rudy menyebutkan, pelaksanaan penutupan dilakuakan namun dilihat juga dampak selanjutnya.
“Boleh dilakukan penutupan di zona merah, tapi kita juga melihat dampak-dampaknya. Kita juga menginginkan adanya pengertian dari pengusaha dan juga masyarakat, melakukan pembatasan secara ketat. Kita akan undang (pengusaha) hari ini,” kata Rudy Gunawan. (Ndy)
