Pemkab Garut Pastikan Program Baznas Miliki Aturan Jelas dan Panduan Tekhnis

FOKUS637 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Wakil Bupati Garut, dr Helmi Budiman, menyebut pemotongan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) sebesar 2,5 persen setiap bulan dapat mengoptimalkan pengumpulan zakat sehingga uangnya dapat digunakan untuk kemaslahatan umat dalam peroses percepatan menuju Garut Bertaqwa, Maju dan sejahtera.

“Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Garut sudah kerjasama dengan Pemda Garut dan Bank BJB Cabang Garut untuk proses percepatan pemungutan zakat profesi bagi kalangan ASN dengan memberlakukan sistem “Payroll” atau pemotongan langsung oleh Bank saat pembayaran gaji para ASN tersebut. Itu semua sudah ada aturannya,” jelas Wakil Bupati Garut, Sabtu (05/06/2021).

Wabup menuturkan, meski ada beberapa pihak dan hal ini dianggap masih menjadi kontroversi, namun di kalangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Garut, pemotongan tersebut sah-sah saja. Bahkan, sejak beberapa tahun kebelakang, sudah ada daerah yang telah menerapkan pemotongan gaji ASN untuk dikelola oleh Baznas Daerah.

“Baik Pemkab Garut, Bank Bjb dan Baznas semuanya sudah ada panduan secara praktis. Pada awalnya banyak ASN yang keberatan. Namun, setelah melihat pendayagunaan dana zakat secara transparan oleh Baznas Garut, para ASN perlahan-lahan mulai mengerti,” ujar Wakil Bupati Garut.

Saat ini, kata Helmi, Baznas Garut memiliki lima program inti yaitu Garut Makmur, Garut Cerdas, Garut Peduli, Garut Taqwa dan Garut Sehat. Kelima program tersebut, imbuh Wabup, mampu mendongkrak perekonomian dan mengurangi kemiskinan yang terjadi di Kabupaten Garut. Kuncinya adalah kemampuan para Pimpinan Baznas membuat program yang bermanfaat bagi umat, tukasnya.

Sementara Bupati Garut, Rudy Gunawan, saat menyerahkan 5.000 paket kepada guru dan penjaga sekolah dirinya mengatakan, zakat merupakan kekuatan yang dahsyat dari masyarakat. Gerakan dengan spirit gotong royong ini perlu didorong lebih baik lagi. Bahkan di tingkat SKPD, Bupati meminta kepada Dinas lain terutama Dinas Kesehatan dan RSUD untuk segera mengikuti apa yang telah dilakukan Dinas Pendidikan dengan membayar zakatnya ke Baznas Garut.

“Dalam kondisi ekonomi yang terdampak pandemi Covid-19, Baznas hadir sebagai solusi untuk membantu masyarakat. Bahkan menjadi solusi untuk permasalahan yang tidak tercover APBD. Dalam kondisi ekonomi seperti ini, potensi-potensi semacam ini bisa dimanfaatkan sebagai solusi. Baznas bisa menjadi penyelesai banyak masalah yang tidak bisa diselesaikan oleh Pemda,” pungkasnya. (Igie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *