HARIANGARUTNEWS.COM – Kurang lebih Rp 5 triliun jumlah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut tahun 2021 dan diantaranya adalah biaya operasional Pemerintah Kabupaten Garut Capai Rp 3,1 triliun.
“Volume APBD yang riil dikurangi dengan Banprov kita sekitar Rp4,3 atau Rp4,4 triliun rupiah. Sekarang Rp 5 triliun itu karena bantuan keuangan provinsi. Saya yakin volume ABPD 2022 akan turun drastis sekitar 10% dari APBD tahun 2021,” ujar Rudy dalam.sambutan apel gabungan dilapangan Setda, Senin (31/05/2021).
Rudy menilai ini harus ada kecerdasan dari semuanya, jangan melihat nilai jumlah anggaran berapa. Ia mengungkapkan pasti akan marah kalau (dinas) hanya berkutat dan bertanya-tanya nilai uang atau anggaran berapa.
“Kalau ada Kepala SKPD masih punya pemikiran kayak dulu, ‘sabaraha cenah anggarana ke ku saya dilarapkeun’. Saya, Demi Allah akan saya grounded (dihukum) orang yang seperti itu dari Kepala SKPD, karena tidak bertanggungjawab terhadap keadaan kondisi sekarang ini,” tegas Rudy.
Bupati Rudy juga sangat berharap kepada para Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Pengguna Anggaran (PA), Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) serta Pejabat Pengelola Teknis Kegiatan (PPTK).
“Kalau jadi PPTK tidak becus, ngobrol dengan Pak Sekda, selesai,” cetus Rudy.
Ditambahkan Rudy, dari semua para pejabat yang dilantik tidak atau belum tahu kinerjanya seperti apa, ia hanya tahu setingkat Kepala Bidang (Kabid) saja, karena semuanya melalui sistem. Namun kata Rudy, yang terpenting adalah sistem pemerintahan berjalan dengan baik, dan saat ini semua bekerjasama dalam rangka penyusunan APBD tahun 2022.
“Kenapa saya ke Pak Wakil Bupati untuk mensupervisi, karena kita tinggal tiga tahun lagi. Saya tidak mau yang mangkrak ketika kami tinggalkan,” kata Rudy Gunawan. (Ndy)
