HARIANGARUTNEWS.COM – Menghadapi warga pemudik yang akan merayakan Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriyyah bersama sanak saudara di kampung halaman. Wakil Bupati Garut dr Helmi Budiman menyebutkan bahwa, harus dipahami tentang pelarangan mudik ke kampung halaman.
Hal ini, kata Helmi, sesuai anjuran Presiden dan Pemerintah Pusat dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19, warga agar tidak melakukan mudik dulu ke kampung halaman.
“Bagi pemudik, orangtuanya di Garut, dianya sudah menjadi orang Jakarta, Bandung misalkan, itu tidak disarankan untuk pulang, itu ikut pemerintah pusat, tidak boleh pulang. Saya menganjurkan untuk tidak mudik. Ini juga sesuai dengan anjuran dari Presiden dan Pemerintah Pusat,” ujar Wakil Bupati Garut de Helmi Budiman, usai upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional, dilapangan Setda, Senin (03/04/2021).
Tetapi, kata Helmi, untuk yang pulang ini, keluarganya (anak dan istri), rumah tempat tinggalnya di Garut, ia memiliki usaha diluar kota, itu mau tidak mau pasti pulang ke Garut, dilakukan dulu test antigen. Kalau hasil test antigen-nya positif, harus dilakukan isolasi. Helmi juga menyarankan agar yang negatif pun, mengisolasi dulu, menepati satu kamat atau rumah dan tidak bercampur dulu dengan keluarga.
“Kalau sudah tanggal 6 Mei 2021, ini mengikuti aturan dari pemerintah pusat, dan saya kira mereka biasanya pasti pulang lebih awal dan saya kira itu yang menjadi sasaran pemeriksaan antigen,” jelas Helmi.
Ditegaskan Helmi, bukan dalam artian Pemerintah Kabupaten Garut memperbolehkan mudik setelah tanggal 6 Mei 2021. Para prinsipnya sama dengan pemerintah pusat, hanya untuk warga yang bekerja diluar kota, sementara anak, istri dan rumah tinggalnya di Garut dan diluar kota hanya tinggal sementara kos atau kontrak hanya beberapa bulan saja.
“Contohnya tukang cukur misalkan, itu semuanya, keluarganya, rumahnya di Garut,” pungkas Helmi. (Ndy)
