Dikunjungi Kadisperindang dan ESDM, Ini Harapan Mah Enong Pembatik Tulis Garutan

FOKUS724 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM, Kabupaten Garut, Nia Gania Karyana bersama tim, berkunjung ke rumah salah seorang pembatik, Batik Tulis Asli Garutan, Kurnaesih (72) atau disapa akrab Mah Enong, warga Jalan Mawar Kelurahan Pakuwon, Kecamatan Garut Kota, pada Kamis (29/04/2021) lalu.

Kedatangan Nia Gania ini merupakan langkah yang dilakukan Disperindag dan ESDM Kabupaten Garut dalam upaya pembinaan bagi para pengrajin batik tulis. Ia berharap Garut bisa mempertahankan regenerasi pembatik garutan, bahkan ia juga mengajak para Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Garut bisa mengikuti langkahnya.

Saat Kadisperindag berbincang dengan Mah Enong

Dalam kunjungannya di rumah kontrakan kediaman Mah Enong, dengan melihat kondisi yang sudah lanjut usia, Kadisperindag Garut saat berbincang-bincang sangat berharap sekali adanya penerus sosok Mah Enong dalam membatik. Hal ini agar Batik Tulis Garutan yang telah menjadi Ikon Garut, terus bisa dipertahankan.

Usai menerima kunjungan, Mah Enong menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Kadisperindag dan rombongan, yang peduli terhadap nasib para pengrajin pembatik Garutan. Karena kata dia, kondisi saat ini apalagi masih masa pandemi Covid-19, ekonominya terpuruk.

“Mudah-mudahan ku sumping kabumi, pak Kadis jadi uninga kondisi ema ayeuna.(mudah-mudahan dengan datangnya ke rumah, pak Kadis jadi tahu kondisi saya saat ini,” ucap Mah Enong.

Mah Enong atau bernama asli Kurnaesih ini adalah salah seorang warga yang nasibnya kurang begitu baik pasca rumahnya tergusur Realtivasi PT KAI dua tahun lalu. Sampai saat ini, ia harus berjibaku di usianya yang sudah 72 tahun, memikirkan kebutuhan hidup sehari-hari untuk anak dan cucunya dan juga beban tagihan rumah kontrakannya.

Dok. Rumah Mah Enong saat tergusur

“Manawi we pak Kadis tiasa ngadugikeun ka pak Bupati, kondisi ema ayeuna. Ema peryogi perhatosan sareng pangdeudeul ti aranjeuna, tiap sasih ngemutan kontrakan da puguh ema kagusur. (Barangkali saja pak Kadis bisa menyampaikan ke pak Bupati akan kondisi ema sekarang ini. Ema butuh perhatian dan dorongan dari beliau-beliau, tiap bulan mikirin kontrakan, karena rumah ema tergusur,” pungkasnya. (Ndy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *