Hadiri Acara Diseminasi Pengarusutamaan Moderasi Beragama, Bupati Garut Minta Masyarakat Jangan Beri Ruang Paham Radikal

FOKUS1,652 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Aksi teroris yang terjadi di Makasar dan Jakarta pada awal bulan April tahun ini membuat masyarakat Garut harus mawas diri. Paham-paham radikal diharapkan tidak mendapat ruang di masyarakat Garut. Oleh karena itu, semua elemen diharapkan bersatu padu menangkal paham-paham radikalisme.

“Semua elemen diminta ikut berperan dalam mencegah masuknya paham radikal ditengah-tengah masyarakat,” terang Bupati Garut Rudy Gunawan saat menghadiri acara kegiatan Diseminasi Pengarusutamaan Moderasi Beragama dan Wawasan Kebangsaan bagi Penyuluh Agama Islam Non PNS Se-Kabupaten Garut di Art Center, Jalan Proklamasi, Rabu (07/04/2021).

Menurut Bupati, masyarakat harus terus berperan aktif sehingga paham-paham yang mengarah radikalisme dapat disegera diketahui. Maka dari itu, kata Rudy, tujuan desiminasi ini memberikan, merekap dan melaksanakan informasi-informasi sebagai pembinaan tentang radikalisme yang berhubungan keagamaan.

“Jadi jangan menganggap bahwa, oh ini mah togut, ini mah begini begitu, jangan. Kiri kanan, tidak boleh ya. Tetap, seperti yang saya katakan tadi, bernegara itu 4 pilar kebangsaan, Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI. Sedangkan Hablumminalloh itu tidak ada yang lain, Al-Qur’an, Sunnah Rosululloh dan iztima ulama,” tandas Bupati Garut.

Rudy juga menilai masalah teroris adalah masalah keyakinan. Teroris memaksakan keyakinannya yang salah kepada orang lain. Padahal urusan keyakinan tidak dapat dipaksakan. Apalagi memaksakannya dengan membunuh. Menurutnya, perbedaan keyakinan hendaknya dapat dijadikan ruang dakwah. Mengajak seseorang untuk menganut keyakinan yang sama hendaknya dilakukan dengan cara berdakwah.

“Masyarakat harus tahu Islam tidak seperti yang dianut para teroris. Sehingga tidak ada satu orang pun yang membenarkan paham radikal. Oleh karenanya kita semua tidak boleh surut dalam menguatkan NKRI. Kami berharap semua bekerja bersama, bersinergi antara kyai, masyarakat, aparat, pemerintah untuk berusaha memperkecil ruang gerak paham radikal dan teroris,” pungkasnya. (Igie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *