Harus Dioperasi di RS Harapan Kita Jakarta, Balita Penderita Bocor Jantung Asal Pangatikan Garut Ini Butuh Bantuan

FOKUS870 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Kasus Balita dengan bocor jantung (penyakit jantung bawaan lahir) kembali ditemukan di Kabupaten Garut, tepatnya di Kampung Sukamulya, RT02/02, Desa Sukamulya, Kecamatan Pangatikan. Balita tersebut bernama Muhamad Rifaldi (2), anak dari pasangan Husein (43) dan Teuis Silviani (37).

Rifaldi divonis menderita bocor jantung sejak usianya menginjak 4 bulan. Menurut kedua orang tuanya, awalnya penyakit ini diketahui setelah diperiksa ke RS Annisa Queen dan divonis menderita plek paru-paru pada anak kedua mereka tersebut.

“Kita tahu (bocor jantung) setelah anak saya diketahui memiliki penyakit plek paru-paru. Kemudian pihak RS Annisa Queen menyebut ada kelainan dan divonis menderita bocor jantung. Untuk memastikan penyakit tersebut kami disuruh rujuk ke RS Hasan Sadikin Bandung,” jelas Husein, ayah Rifaldi didampingi istri kepada awak media di kediamannya, Senin (01/02/2021).

Penderita bocor jantung Rifaldi (2), bersama orang tuanya, Husein, berharap ada dermawan yang membantu biaya pengobatannya.

Dari lahir hingga memasuki bulan ketiga, Husein mengaku tidak mengetahui dan melihat hal aneh yang ada pada anak laki-lakinya tersebut.

“Dari lahir sampai bulan ketiga tidak ada yang aneh, cuma gejala batuk panas saja. Kan kita orang desa, jadi ya kita anggap itu hal biasa,” ungkapnya.

Setelah beberapa kerabat dan tetangga melihat kondisi itu, Rifaldi disarankan agar dibawa ke puskesmas untuk di periksa. Setelah diperiksa, pasangan suami istri itu sontak kaget mendengar hal yang tidak pernah sama sekali diketahui terjadi pada anaknya.

“Saya untuk penyakit bocor jantung saja tidak pernah dengar, tapi sekarang menimpa anak saya,” ucap Husein lirih.

Rifaldi sudah sempat diperiksa dan menjalani pengobatan beberapa kali di RSU dr. Slamet Garut. Setelah hampir satu tahun berobat jalan ke RS Hasan Sadikin, kini bocah 2 tahun itu akan menjalani operasi jantung di RS Harapan Kita (Harkit) di Jakarta.

“Setiap bulan kami harus berobat jalan ke RSHS Bandung, beruntung Pemerintahan Desa Sukamulya memberikan kendaraan pelayanan, jadi kami hanya membayar ongkos bensinnya saja. Belum lagi menebus obat racikan dan untuk membawa Rifaldi ke Jakarta kami masih belum tahu harus bagaimana, hidup kami pas-pasan,” tandasnya.

Menurut cerita sang ayah, Rifaldi baru bisa dioperasi pada bulan September 2021. Saat ini, Rifaldi tidak bisa menikmati waktu layaknya teman sebaya dia, karena penyakit yang dideranya.

“Selama 1,5 tahun anak kami setiap hari harus minum obat racikan. Untuk itu, kami memohon bantuan kepada para dermawan agar bisa membantu kesembuhan Rifaldi, karena keterangan dari dokter prosentase kesembuhan sangat besar tapi harus menjalani operasi,” harapnya.

Kepada para donatur yang ingin membantu bisa mengirimkan donasi ke rekening Bank BRI 418201008563535 atas nama Teuis Silviani (ibu kandung Rifaldi) atau konfirmasi ke nomor 0838 9784 8342. (Igie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *