Apresiasi Kadisdik Garut Atas Inisiatif Guru Implementasikan Metode Golodog to Golodog dan Guru Insfiratif

FOKUS580 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Sistem belajar online atau dalam jaringan (daring) sesuai kebijakan pemerintah dalam hal ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Mendikbud RI) termasuk juga SKB Menteri, bahwa sistem pembelajaran di masa pandemi Covid-19 masih tetap belum diberlakukan tatap muka.

Kebijakan daring ini memang masih banyak ditemukan kendala dilapangan. Ketiadaan sinyal jaringan provider atau kepemilikan alat pendukung belajar online, seperti siswa atau orangtuanya tidak memiliki handphone android, ini menjadi kendala yang kerap terjadi dilapangan.

Namun hal ini tak menyurutkan semangat belajar mengajar guru maupun siswa yang terjadi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Mekarjaya 2, Desa Mekarjaya, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Garut. Sinyal menjadi kendala, meskipun ada kuota untuk belajar dari pemerintah tapi bagi sebagian siwa bisa dibilang tidak efektif.

“Ini dikarenakan sinyal dan kurang memadai, apalagi ada sebagian siswa yang kurang mampu dan tidak punya handphone android,” ujar Iwan Nurmansah S Pd, wali kelas V di SDN Mekarjaya 2, Desa Mekarjaya, Kecamatan Sukaresmi, Senin (25/01/2021).

Langkah yang patut diapresiasi oleh guru yang sekaligus wali kelas ini. Untuk menghandle agar belajar siswanya tetap maksimal, ia berkeliling tanpa lelah ke rumah siswa kesayangannya untuk memberikan bimbingan. Meski jalanan terjal dan becek banyak lumpur susah dilalui karena cuaca masih musim penghujan.

“Saya mensiasati pembelajaran door to door ini dalam masa pandemi adalah menggunakan metode perkelompok. Dari 53 siswa kelas 5 ini, dalam satu kelompok terdiri 5 siswa,” kata Iwan disela kegiatan bimbingan siswa.

Ia berharap pembelajaran ini bisa efektif dan gampang dicerna oleh para siswa. Ia pun mengaku, dalam sehari ia bisa menjangkau empat sampai lima kelompok untuk memberikan bimbingan.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Totong S Pd M Si, mengatakan, bahwa dinas pendidikan akan berupaya maksimal terkait proses pembelajaran, kendati di masa pandemi Covid-19 belum diberlakukan tatap muka. Berbagai kebijakan pembelajaran disesuaikan dengan standar protokol kesehatan.

“Kami pernah menyampaikan ada metode pembelajaran golodog to golodog. Ini adalah salah satu upaya memaksimalkan belajar siswa manakala kendala belajar online atau daring tidak bisa dilaksanakan karena ketiadaan sinyal provider internet,” ujar Totong.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada para guru di Kabupaten Garut yang terus berjibaku membimbing para siswanya, baik yang melalui daring maupun yang berkunjung ke rumah-rumah siswa seperti guru di SDN Mekarjaya 2 Kecamatan Sukaresmi.

“Semoga pandemi segera berakhir, dan belajar mengajar bisa diselenggarakan seperti biasa. Namun saya juga berpesan kepada guru maupun siswa, tetap jalankan 3M untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19,”

Dijelaskan Kadisdik Garut, implementasi kebijakan dan pendekatan pembelajaran di masa pandemi Covid-19 dengan strategi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), melalui sistem Belajar Mandiri dari Rumah (BDR) dengan model pendekatan Blended Learning, yakni kombinasi antara Daring (dalam jaringan) atau online dan Luring (luar jaringan).

Model Luring, yakni pemanfaatan Radio Komunitas Sekolah, TVRI, TV Komunitas Sekolah dan Televisi Pendidikan Garut (TPG).

“Ini sebuah inovasi dan kreativitas lokal dalam layanan pendidikan, pemanfaatan modul pembelajaran, video-video pembelajaran produk bapak dan ibu guru, pemberian bahan ajar dan buku-buku pembelajaran, pembelajaran model “classroom” melalui pendekatan IT, guru kunjung, guru keliling, guru “door to door”, guru “golodog to golodog” dan guru inspiratif,” pungkasnya. (MAS-Ndy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *