Provinsi Jawa Barat Akan Nilai Prokes Covid-19, Ridwan Kamil : Warga Garut Baru 50% Sadar Pakai Masker

FOKUS721 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Gubernur Jawa barat M Ridwan Kamil akan memberikan raport penilaian kepada seluruh pemerintah kabupaten (pemkab) yang masyarakatnya patuh terhadap protokol kesehatan. Hal ini disampaikan kang Emil ketika berkunjung ke Kabupaten Garut dalam rangka kegiatan Subuh Akbar di masjid agung Garut, Minggu (03/01/2021).

“Untuk penilaian nantinya Provinsi Jawa Barat akan menggandeng TNI, POLRI dan untuk pelaporannya lewat aplikasi,” ucap kang Emil.

Gubernur Jawa Barat yang disapa akrab kang Emil ini menambahkan, Pemkab Garut dalam penerapan protokol kesehatan sekitar 50% warga masyarakatnya, yang patuh terhadap protokol kesehatan.

“Dari hari kemarin saya berada di Kabupaten Garut, mengelilingi pusat perkotaan dan alhamdulilah Garut sudah semakin pesat dan maju terlihat banyaknya toko maupun cafe-cafe baru. Akan tetapi masih banyak masyarakat yang tidak memakai masker, ketaatan warga dalam mematuhi protokol kesehatan hanya 50 persen dan ini harus segera ditingkatkan lagi,” ungkapnya.

Lanjut disampaikannya, di tahun 2021 ini ia berharap semua desa di Garut khususnya, harus sudah punya koneksi internet. Kalau ada yang belum, sambung kang Emil, segera melapor, karena kata ia, semua harus ada sinyal wi-fi. Dibidang ekonomi, lanjut kang Emil, yang tidak terpengaruh oleh pandemi ternyata nomor satu adalah pangan.

“Saya titip ke pak bupati dan pak wakil bupati, mari kita kerjasama mulai tahun ini jangan ada lahan di Garut yang menganggur,” tandasnya.

Ditambahkan Gubernur Jawa Barat, di tahun 2021, sudah disiapkan anggaran untuk membangun 25 rumah sakit baru, sebesar Rp14 triliun tahap satu sudah di siapkan, bukan dari dana APBD, tapi dari dana swasta dari Australia. Ia berharap, dari sekian rumah sakit itu , ada di kabupaten Garut.

Sementara, Wakil Bupati Garut dr Helmi Budiman, dihadapan gubernur, ia melaporkan bahwa Kabupaten Garut sekarang zona orange sebelumnya zona merah. Pemkab, kata Helmi, berupaya semaksimal mungkin melakukan tracking tracing sesuai arahan Mendagri, minimal 1%, dan di Garut sudah 1,7% dilakukan.

“Allhamdulilah sekarang 1’7 persen. harusnya 26 ribu saja, sekarang kita sudah 42 ribu yang kita periksa. Memang positif kita tinggi sekitar 30 persen, tapi itu diambil dari pasien yang bergejala,” ungkap Helmi.

Dalam sarana perawatan pasien, Helmi menjelaskan, ada 640 tempat tidur tersebar di rumah sakit umum, swasta dan ada rumah sakit darurat Medina juga ada penampungan lainnya. Tingkat akurasinya, imbuh Helmi, memang tinggi sekitar 80%, tapi sekarang mulai menurun karena memang kebijakan dari pusat yang diperiksa itu yang bergejala.

“Jadi memang Covid-19 ini menghawatirkan dan kita sangat menunggu upaya-upaya yang lebih riil seperti vaksin, mudah-mudahan vaksin ini segera bisa digunakan di Kabupaten Garut, bisa diberikan, sudah selesai uji kliniknya, selesai masa percobaanya dan bisa diberikan kepada masyarakat. Mudah-mudahan ini merupakan upaya bagaimana kita memutus rantai Covid-19 dan masyarakat kita menjadi masyarakat yang kembali seperti biasa sehat walafiat,” pungkas Wakil Bupati Garut. (YB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *