Menjabat Sejak Pemekaran dan Lewati Empat Bupati, Sosok Kades di Garut Ini Buktikan Harapan dan Kemajuan Desa

FOKUS3,785 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Menjadi kepala desa di saat ini tidak cukup hanya dengan memenangi pilihan saja, melainkan juga harus mempunyai visi dan misi serta realisasi yang jelas mengenai pembangunan ekonomi di desanya.

Bahkan Kepala Desa saat ini memiliki peran yang sangat menentukan bagi kesejahteraan warga desa, Seperti halnya H. Ayo Sutisna, Kepala Desa Sindangsari, Kecamatan Cigedug, Kabupaten Garut ini dinilai sukses membangun desa sejak 16 tahun kepemimpinannya.

Diakhir masa jabatannya ini ia terus berupaya untuk membangun desa menjadi lebih baik dan maju lagi, khususnya pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat.

Pasca dimekarkan pada tahun 2002 dari induknya yakni Kecamatan Bayongbong. Cigedug secara resmi menjadi wilayah administrasi kecamatan baru di lingkungan Pemerintah Kabupaten Garut. Kecamatan ini meliputi lima wilayah kerja binaan desa yakni, Cigedug, Cintanagara, Sindangsari, Sukahurip dan Barusuda.

Kepala Desa (Kades) Sindangsari, H Ayo Sutisna, saat ditemui di ruang kerjanya, menceritakan bagaimana ia mengawali karirnya sebagai Petugas Pembantu Pencatat Nikah (P3N) di Kantor Kementerian Agama, kemudian menjadi penjabat sementara, selanjutnya mengikuti pemilihan kades definitif dan sampai saat sekarang ini sudah yang ketiga kali periode masa bhaktinya.

“Dulu saya diarahkan orang tua untuk ikut tes P3N dan lulus, setelah itu saya juga diminta berkiprah juga membantu di pemerintah desa yang kemudian diperbantukan sebagai Kaur Kesra di Desa Sindangsari. Pasca diresmikan pemekaran kecamatan, saya dipilih dan terpilih para tokoh yang ada, dipercaya sebagai penjabat kepala desa sampai pemilihan kepala desa yang definitif,” ujar Ayo, RabuĀ  (25/11/2020).

Balai Desa Sindangsari Kecamatan Cigedug berdiri gagah dengan bangunan dua lantainya.

Saat menjabat sementara kades, lanjut Ayo Sutisna, ia terinisiasi dan terinspirasi untuk membangun desa dalam segala bidang, mulai infrastruktur dasar masyarakat, pemerintahan dan fasilitas umum. Tak hanya itu, sambungnya, pembangunan moral juga menjadi target penting dalam pembinaan Kemasyarakatan, baik tatanan kehidupan sosial maupun keagamaan.

“Waktu itu saya keliling setiap lingkungan RW, saya manfaatkan silaturahmi dan kunjungan di pengajian-pengajian rutin tak hanya sekedar tatap muka dengan warga, arah kebijakan pemerintah desa dan program kerja pembangunan gencar disampaikan,” bebernya.

Selama menjadi Kades dan mengelola Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD), tidak terjadi masalah apapun, bahkan dalam pengelolaan dana desa, Ayo lebih transparan dan memperuntukkan kepentingan pembangunan Desa dan pemberdayaan masyarakat.

“Salah satunya yang menjadi target saat itu khususnya Desa Sindangsari, dengan kondisi minimnya sarana atau bahkan kekurangan dalam sarana prasarana air.
Dulu jangankan sarana kebutuhan air bersih, air kotor saja kekurangan,” cetusnya.

Masih kata Kades Ayo, untuk pertama kalinya pasca pemekaran kecamatan, Desa Sindangsari melaksanakan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades). Dirinya didorong beberapa tokoh masyarakat setempat untuk mencalonkan, karena masyarakat ingin program kerja pembangunan dimasa menjabat sementara, dilanjutkan kembali.

“Waktu itu ada dua calon dengan saya, dan masyarakat akhirnya memberikan kepercayaan, saya suara terbanyak dan jadi kepala desa definitif,” ungkapnya.

Memang, kata Kades Ayo, bukan tanpa perjuangan dan pengorbanan, sehingga Desa Sindangsari seperti sekarang ini. Namun, imbuhnya, ia sangat bersyukur sekali karena program pembangunan yang dicanangkannya bisa dilaksanakan sesuai rencana, tahapan dan pelaksanaan.

“Alhamdulillah, para tokoh, masyarakat disini mendukung dengan program pembangunan. Makanya saya tetap bersemangat untuk membangun desa ini, hingga sekarang di periode ketiga kalinya. Saya ingin, berhenti masa jabatan akhir, meninggalkan hasil pembangunan yang baik, terasa manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat Desa Sindangsari,” terangnya.

Tak terasa, pengabdian Ayo sejak pemekaran Kecamatan Cigedug pada 2002 lalu dan menjadi Kades selama 3 periode berturut-turut telah melewati lima Bupati, yakni era Dede Satibi, Agus Supriadi, Ceng Fikri, Agus Hamdani dan Rudi Gunawan. Ayo adalah sosok yang sukses membangun Desa dan termasuk Kepala Desa yang dekat dengan masyarakat.

Pembangunan infrastruktur terus digenjot dan dimaksimalkan, akses jalan yang menghubungkan antara wilayah terus diperbaiki, bahkan diawal pemekaran tidak memiliki kantor, kini Desa Sindangsari sudah memiliki gedung dua tingkat dan balai desa yang megah serta nyaman. (TIM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *