Terpapar Corona Tim Medis Bertumbangan, 8 Puskesmas dan 1 Rumah Sakit di Garut Ditutup

FOKUS3,451 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Jumlah pasien positif Covid-19 di Kabupaten Garut terus meningkat, bahkan termasuk juga beberapa tenaga kesehatan (nakes) yang dinyatakan terpapar dan ini berimbas pada penutupan sementara fasilitas kesehatan seperti Puskesmas dan Rumah Sakit.

Dijelaskan Wakil Bupati Garut dr Helmi Budiman setelah melakukan tracing kepada tenaga medis, tenaga kesehatan dan karyawan kesehatan di seluruh faskes di Kabupaten Garut telah didapati puluhan nakes yang positif Covid-19. Maka dengan itu, Wabup menyampaikan permohonan maaf atas ditutupnya beberapa Puskesmas, karena ditemukan nakes yang terpapar.

“Saya mohon maaf kepada masyarakat yang biasa mendapatkan pelayanan Puskesmas, yang ditutup untuk sementara. Mudah-mudahan hanya satu atau dua hari dan selanjutnya dibuka kembali ketika petugas kesehatan yang terkena dampaknya sedikit,” ujar Helmi, Sabtu (14/11/2020).

Menurut dia, kasus positif yang menimpa tenaga dan karyawan kesehatan yang tidak langsung menangani kasus Covid-19. Misalnya, bagian administrasi atau dokter serta tenaga medis yang ada di poli non Covid-19. Hal ini diduga, kata Helmi, tenaga dan karyawan kesehatan langsung bersinggungan dengan orang yang belakangan diketahui positif Covid-19, dalam kondisi tanpa mengenakan alat pelindung diri (APD) yang lengkap.

“Pasien asimtomatik kan tidak bergejala, jadi kalau pakai thermogun ya tidak bisa terdeteksi, karena tidak demam.  Misalnya mau periksa kehamilan, petugas tidak tahu kalau ternyata ibu ada ibu hamil asimtomatik,” kata Helmi Budiman, Sabtu (14/11/2020).

Wakil Bupati mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan Puskesmas dan rumah sakit di Garut, agar memperketat penerapan protokol kesehatan. Helmi menyatakan, tingginya penambahan pasien Covid-19, lebih baik diketahui lebih awal. Sebab dengan demikian, penanganan terhadap pasien juga akan semakin optimal dan cepat.

“Karena sudah lama berdampingan dengan Covid-19, lama-lama jadi biasa, itu tidak boleh. Protokol kesehatan harus disiplin, dipakai terus APD lengkap. Kemudian kalau misalkan jumlah nakes yang terpapar di puskesmas tersebut banyak apalagi semuanya, mau tidak mau harus tutup dulu pelayanan sampai dengan kondisi normal,” tandasnya.

Wabup menambahkan, sampai hari ini ada beberapa puskesmas yang ditutup sementara, kemudian rumah sakit. Mudah-mudahan puskesmas terdekat bisa mengcover pelayanan masyarakat,” harapnya.

“Mengenai nakes yang terpapar, ini beragam, ada yang tertular saat pelayanan, ada juga tertulat dari luar (bepergian). Bisa jadi OTG atau KTG ini, penyebab nakes tertular. Kami ketahui sampai saat ini, kurang lebih delapan puskesmas dan satu rumah sakit swasta ditutup sementara, pasca ditemukan nakes pada fasilitas kesehatan tersebut terpapar Covid-19,” pungkasnya. (Igie-YB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *