Pimpin Upacara Hari Santri Nasional, Wakil Bupati Garut : Saat Ini Santri Garda Terdepan Gerakan Jihad Pertahankan Kesehatan Bangsa

FOKUS997 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Wakil Bupati (Wabup) Garut dr Helmi Budiman, pimpin upacara dalam rangka Hari Santri Nasional, di lapangan Setda Garut, Kamis (22/10/2020). Dalam sambutannya, Wabup menyebutkan, para santri juga harus menjadi garda terdepan dan bisa mengubah stigma negatif di masyarakat terhadap pasien positif Covid-19.

“Hari ini, peringatan hari santri kita laksanakan dengan sangat sederhana, jumlah peserta upacara yang terbatas, hanya perwakilan dari pondok pesantren (Ponpes),” ucap Helmi, usai pelaksanaan upacara.

Dikatakan Helmi, Ponpes di Garut ini sangat banyak, ada kurang lebih 1.200 unit yang resmi, dan yang belum melengkapi ijin juga sangat banyak termasuk jumlah para santrinya sehingga yang diundang hanya perwakilan dari pesantren yang ada di Kabupaten Garut.

“Saya berharap, untuk yang belum resmi, agar diproses juga kelengkapan perijinannya dan harus diupayakan mempunyai lembaga agar mudah melakukan pendataan dan bisa sinergi dalam membangun Kabupaten Garut,” harapnya.

Peringatan Hari Santri Tahun 2020 digelar di lapangan Setda Kabupaten Garut.

Helmi juga menjelaskan, tema hari santri ini adalah “Santri Sehat, Indonesia Kuat”, tentunya sambung Helmi, harus diperhatikan kesehatan santrinya, terutama masa pandemi Covid-19. Wabup juga menyampaikan beberapa amanat termasuk salah satunya bagaimana meningkatkan kesehatan dengan mengikuti protokol kesehatan.

Hari santri ini, lanjut Wabup, dilatarbelakangi jihad untuk mempertahankan NKRI. Sekarangpun kata ia, jihad ini untuk mempertahankan kesehatan bangsa, supaya Indonesia kuat dan bisa membangun dan produktif. Penegakan protokol kesehatan Covid-19 ini, imbuh Wabup, merupakan gerakan jihad yang harus kita dukung bersama, agar para santri ini dalam melaksanakan jihadnya berjalan baik dan lancar serta harus didukung oleh lapisan masyarakat.

“Intinya, bagaimana mewujudkan Indonesia kuat dengan masyarakat yang sehat. Para santri juga harus menjadi garda terdepan dan bisa mengubah stigma serta membela, bahwa siapapun bisa terkena Covid-19, termasuk saya, rekan wartawan juga. Tapi jangan terstigma, kita ada petugas kesehatan, ada rumah sakit untuk menindaklanjutinya. Stigma negatif dimasyarakat terhadap pasien positif inilah yang harus berubah,” pungkasnya. (Ndy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *